Advertisement

Sosialisasi Penataan Kawasan Pantai Depok Dinilai Tak Merata

Rahmat Jiwandono
Rabu, 12 Desember 2018 - 14:20 WIB
Arief Junianto
Sosialisasi Penataan Kawasan Pantai Depok Dinilai Tak Merata Kolam renang di Laguna Depok, Parangtritis, Kretek, Bantul,Sabtu (30/6). - Harian Jogja/Ujang Hasanudin

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Sosialisasi rencana penataan kawasan pesisir selatan Bantul, terutama di sekitar Pantai Depok belum merata. Masih banyak pelaku usaha di kawasan tersebut justru belum banyak tahu soal rencana penataan yang diwacanakan oleh Pemkab Bantul.

Salah satu pedagang makanan di kawasan Pantai Depok, Sumirah mengaku belum tahu soal sosialisasi penataan pantai selatan. Sejauh ini dia hanya mendengar selentingan kabar penataan tersebut dari mulut ke mulut. “Belum tahu persis seperti apa penataannya. Wong saya belum diundang sosialisasi secara resmi [dari Pemkab Bantul]," kata Sumirah saat ditemui Harian Jogja di warungnya, Selasa (11/12/2018).

Advertisement

Salah seorang pemilik rumah makan di kawasan yang sama, Dardi Nugroho pun mengakui sosialisasi penataan kawasan Pantai Selatan belum disampaikan secara merata ke semua pelaku usaha. Pada prinsipnya, dia mengaku tidak menolak rencana penataan tersebut. “Tetapi pemerintah juga jangan tutup mata dong, soal kontribusi warung-warung makan di sini terhadap PAD [pendapatan asli daerah] Bantul,” ucap dia.

Bahkan secara pribadi dia sangat mendukung penataan tersebut. Pasalnya saat ini di kawasan pesisir pantai, tepatnya di sempadan sudah banyak warung yang berdiri. Hal ini jelas mengganggu pemandangan Pantai Depok.

Disinggung soal status tanah yang ia tempati, Dardi tak menampik rumah makan yang ia dirikan berada di atas tanah milik Kasultanan. Menurutnya selama membuka usaha warung makan dia tidak pernah bermasalah dengan pihak Kraton Jogja. "Setahu saya Kraton mengijinkan untuk dijadikan tempat usaha asal bukan yang aneh-aneh" ujar dia.

Diakui dia, sosialisasi sejauh ini memang hanya membahas mengenai wisata kuliner di kawasan wisata Laguna. Jika wisata kuliner di Laguna berhasil baru akan dilakukan penataan. “Kalau jumlah pedagang di Pantai Depok ya sekitar 80-100 warung,” ujar dia.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bantul, Kwintarto Heru Prabowo mengatakan Pantai Depok akan ditata menjadi salah satu destinasi wisata unggulan. Sedangkan soal status tanah, menurut Kwintarto tanah yang terletak di sebelah timur Sungai Opak pada dasarnya kebanyakan merupakan tanah Sultan Grond (SG). "Di tanah SG yang bagian dari Keistimewaan Jogja tidak dapat didirikan bangunan bertingkat," kata dia.

Adapun konsep penataan Pantai Selatan yang digagas oleh Dispar Bantul yaitu menata dari arah timur ke barat. Kendalanya, kata dia, sudah ada beberapa bangunan yang berdiri di kawasan tersebut.

Itulah yang bikin rencana penataan tersebut jadi tak mudah. Di satu sisi, penataan harus dilakukan agar wisata di pesisir selatan Bantul bisa bergeliat, namun di sisi lain Dispar diakui dia juga tak ingin para pedagang tidak kehilangan mata pencahariannya pasca-penataan.

“Kalau penataan di kawasan Pantai Selatan meliputi Gumuk Pasir, Laguna Bay, wisata religi, dan pantai Parangkusumo. Juga landasan pacu yang kini tengah kami kembangkan untuk area lomba paralayang berkelas internasional,” ucap mantan Camat Sewon itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Pastikan Tidak Impor Bawang Merah Meski Harga Naik

News
| Kamis, 25 April 2024, 13:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement