Advertisement
Terkendala Hujan, Perajin Anyaman Pandan di Nanggulan Kesulitan Bahan Baku
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Selama musim hujan, sejumlah perajin anyaman pandan duri alami di Dusun Kemukus, Desa Tanjungharjo, Kecamatan Nanggulan, mulai kesulitan memperoleh bahan baku.
Advertisement
Seorang perajin, Wagiyo, menuturkan ia kesulitan menyetok bahan baku karena modal yang terbatas. Daun pandan duri yang menjadi bahan baku kerajinan diambil dari Jawa Barat. Pandan tersebut dikeringkan secara tradisional dengan dijemur. "Kalau cuaca bersahabat, proses pengeringan berjalan lancar dan cepat. Kalau hujan, saya susah untuk menyetok bahan baku pandan duri yang sudah dipilin," kata dia, Selasa (11/12/2018).
Ia menjelaskan pembuatan tali sebagai bahan baku kerajinan anyaman pandan tidak terlalu sulit. Pandan duri dipotong dan dibersihkan durinya lalu diukur sesuai kebutuhan. Untaian tali direbus dan dijemur di bawah terik Matahari sampai benar-benar kering.
Perajin memilih pengeringan secara tradisional karena akan memberikan warna khas dan cantik. Untuk selanjutnya, bahan dianyam menjadi sejumlah kerajinan. Sejumlah karya perajin disempurnakan oleh pihak ketiga, walau beberapa di antara mereka mem-finishing kerajinan mereka sendiri. "Pengeringan harus dengan sinar Matahari karena kalau pakai oven warnanya beda," tuturnya. Wagiyo membuat kerajinan pandan duri berbentuk tas, keranjang, kursi dan lainnya.
Kendala lain yang ia miliki, ia tidak mengetahui ke mana produknya dijual oleh pihak ketiga. Yang ia tahu, produknya disebarkan ke berbagai daerah. "Saya juga tidak memahami penjualan lewat Internet. Biar nanti anak saya yang meneruskan usaha ini dan memikirkan sampai ke sana," katanya.
Camat Nanggulan, Duana Heru Supriyanto, mengungkapkan Pemkab Kulonprogo memberikan perhatian kepada para perajin anyaman pandan. Dinas Perdagangan misalnya, memberikan pembinaan, begitu juga Pemerintah Kecamatan Nanggulan. "Salah seorang perajin yakni Pargono bahkan punya gerai di Bali untuk memasarkan produk-produknya," katanya.
Menurut Duana, keberadaan sentra kerajinan anyaman pandan membantu peningkatan perekonomian masyarakat setempat. Di antara mereka, ada yang menjadi pelaku usaha, ada juga yang sebagai pekerja.
"Ibu rumah tangga bisa menganyam dan mendapat penghasilan. Mereka yang menjalankan usaha sendiri mampu berkembang pesat karena banyaknya pesanan," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- 26 Pelaku Prostitusi Ditangkap Polres Klaten saat Operasi Pekat Candi 2024
- Menilik Kesuksesan Kaliwedi Sragen Kembangkan Agrowisata hingga Waterboom
- BPJPH Bersama Industri dan Designer Luncurkan Indonesia Global Halal Fashion
- MWA UNS Solo Bentuk Panitia Pemilihan Rektor Periode 2024-2029, Ini Susunannya
Berita Pilihan
Advertisement
Jelang Lebaran, PLN Hadirkan 40 SPKLU Baru di Jalur Mudik untuk Kenyamanan Pengguna Mobil Listrik
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- KAI Daop 6 Turunkan Paksa 11 Penumpang yang Nekat Merokok dalam Kereta
- Lokasi dan Waktu Penukaran Uang Baru di Jogja dan Sekitarnya, Berikut Caranya
- Simak Jadwal Pekan Suci 2024 Gereja Katolik di Jogja
- Rekomendasi Makanan Takjil Tradisional di Pasar Ramadan Kauman Jogja
- Dukung Kelestarian Lingkungan, Pemda DIY Mulai Terapkan Program PBJ Berkelanjutan
Advertisement
Advertisement