Advertisement

Kekerasan Seksual Anak, Pelaku Manfaatkan Relasi yang Lemah

Yogi Anugrah
Sabtu, 29 Desember 2018 - 09:10 WIB
Laila Rochmatin
Kekerasan Seksual Anak, Pelaku Manfaatkan Relasi yang Lemah ILustrasi kekerasan anak - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN--Ketua Umum Yayasan Lembaga Perlindungan Anak DIY Sari Murti mengatakan ada dua faktor penyebab banyaknya kasus kekerasan seksual yang dilakukan guru kepada murid, yaitu kurangnya edukasi kepada anak dan oknum guru yang memanfaatkan relasi kuasa anak yang lemah.

"Anak itu relasi kuasanya lemah, dan dimanfaatkan oleh oknum guru. Makanya untuk kasus kekerasan seksual, korbannya tidak hanya murid perempuan, namun juga murid laki-laki," kata dia kepada Harian Jogja, Jumat (28/12/2018).

Advertisement

Dekan Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) ini mengungkapkan kasus kekerasan seksual yang dilakukan guru kepada murid merupakan pekerjaan rumah lama yang belum selesai hingga sekarang.

"Kami sudah pernah membuat film animasi untuk memberikan edukasi kepada siswa-siswi terkait dengan hal-hal yang bisa mengarah kepada kekerasan seksual," ujarnya.

Untuk itu, ia mengingatkan pentingnya edukasi seks kepada anak yang bisa dimulai dari lingkungan keluarga.
"Namun, faktanya masih banyak orang tua yang menganggap edukasi seks adalah hal yang tabu, padahal hal itu sangat penting," kata dia.
Menurut Sari, pemerintah juga mempunyai peran penting untuk mengurangi terjadinya kasus seperti ini, bisa dengan cara memberikan edukasi kepada guru-guru atau melakukan fungsinya sebagai pengawas mutu pendidikan.

"Untuk wilayah DIY, kasus seperti ini tergolong jarang, hanya beberapa kali yang pernah kami tangani," ujarnya.

Hal yang sama juga diutarakan Kepala Dinas Pendidikan Sleman Sri Wantini. Ia mengungkapkan tidak ada kasus kekerasan seksual yang dilakukan guru kepada murid di wilayah Sleman.

"Pada 2018 tidak ada kasus seperti itu di Sleman," katanya.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan kekerasan seksual pada anak paling banyak terjadi di lingkungan sekolah. Guru di sekolah dasar dan sekolah menengah pertama menjadi pelaku terbanyak.

Sepanjang 2018, KPAI juga menemukan kasus yang tak biasa. Pasalnya, kasus kekerasan seksual tidak hanya dialami murid perempuan melainkan juga murid laki-laki.

KPAI mencatat ada 177 korban kekerasan seksual. Sebanyak 135 korban di antaranya merupakan korban laki-laki. Sementara 42 orang lainnya adalah perempuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Mendag Sebut Kemendag Tak Tinggal Diam Mengetahui Perdagangan Pakaian Bekas Impor Kembali Marak

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 14:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement