Advertisement
7 Kecamatan Rawan Longsor, Gunungkidul Butuh Tambahan EWS Longsor
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Memasuki musim penghujan sejumlah titik di Gunungkidul dinilai rawan longsor. Adanya Early Warning System (EWS) diharapkan mengurangi resiko yang ada.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Edy Basuki mengungkapkan setidaknya ada tujuh kecamatan yang berpotensi longsor.
Advertisement
Kecamatan yang rawan lonsor tersebut di antaranya Gedangsari, Nglipar, Ngawen, Semin, Patuk, Ponjong dan Purwosari. “Sementara kalau hitungan desa ya sekitar 30 desa, namun tidak seluruhnya juga itu. Mungkin satu desa ada berapa dusun yang rawan,” ujar Edy, Jumat (4/1/2019).
Terkait EWS sendiri dikatakan Edy, saat ini ada 30 EWS tanah longsor, namun dua di antaranya dalam kondisi rusak. Edy berharap EWS yang rusak tersebut dapat dibenahi secara mandiri oleh desa, lantaran dari BPBD DIY sudah dihibahkan ke desa.
Jumlah 30 EWS sendiri menurutnya masih perlu ditambah mengingat potensi yang ada, dan pertumbuhan penduduk yang ada di Gunungkidul. Namun untuk 2019 dikatakanya belum ada rencana penambahan.
“Kalau melihat potensi yang ada, dan penduduk kan bertambah itu juga harus menjadi perhatian. Pemasangan-pemasangan EWS kan juga di tempatkan pada titik-titik yang rawan, terutama yang ada pemukiman warga,” ujarnya.
Edy menjelaskan cara kerja EWS itu sendiri, semacam ada kawat, yang dimana kawat tersebut jika ada terjadi longsoran akan tertarik dan dari pusat EWS tersebut akan mengeluarkan suara peringatan.
Untuk memahamkan hal-hal tersebut pihak BPBD Gunungkidul juga melakukan penguatan Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) dan pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana).
Saat ini sendiri sudah ada 47 desa yang masuk kategori Destana, dan pada tahun ini rencananya akan ada empat lagi Destana yang dibentuk dari dana kabupaten.
Edy juga menghimbau kepada masyarakat jika merasa di tempat yang rawan longsor dan terjadi hujan dengan intensitas yang tinggi dan dalam waktu yang lama, dihimbaunya untuk menjauhi tempat tersebut dan berlindung di tempat yang lebih aman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Kamis 25 April 2024: Hujan Lebat Sleman dan Gunungkidul
- Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Kamis 25 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
- Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Kamis 25 April 2024, Tiket Rp50 Ribu
- Jadwal Kereta Api Prameks Jogja-Kutoarjo Kamis 25 April 2024
- Terbaru! Jadwal KRL Solo-Jogja, Berangkat dari Palur Kamis 25 April 2024
Advertisement
Advertisement