Advertisement
Cegah Klithih, Polisi Gunungkidul Gencarkan Razia
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Antisipasi tindak kejahatan klithih, Polres Gunungkidul gencarkan razia di sejumlah tempat pada Selasa (8/1/2019) malam. Dari hasil giat tersebut petugas memastikan tidak ada kelompok klithih yang terdeteksi di Gunungkidul.
Kabag Ops Polres Gunungkidul Kompol Joko Hamitoyo menuturkan, ada delapan titik yang disasar dalam operasi tersebut dan diikuti 30 personel. Adapun lokasi tersebut yakni, Taman Kota Jalan Mgr. Soegiyopranoto, jalan Wonosari-Piyaman dan seputaran Alun-Alun Wonosari, simpang empat Grogol, simpang empat Tegalsari, Jalan Kyai Legi, dan Jalan Ki Demang Wonopawiro.
Advertisement
Adapun fokus utama operasi ini menyasar pada kelompok klithih. "Sasaran utama kita pada orang yang membawa senjata tajam, miras, petasan dan narkoba," ujar Joko, Rabu (9/1/2019).
Pada operasi itu sendiri petugas melakukan pemeriksaa dan penggledahan terhadap pengguna jalan baik yang menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Selain itu juga menyasar muda-mudi yang nongkrong di jalan turut diperiksa petugas.
"Untuk klithih tidak kami temukan, begitu juga dengan miras, sajam, narkoba dan barang lain yang memicu terjadinya tindakan kriminalitas. Tapi untuk pelanggaran lalulintas dan kelengkapan kendaraan memang ada dan kita berikan teguran," kata Joko.
Ia berharap dengan adanya giat tersebut dapat meminimalisir adanya tindakan kriminalitas jalanan di Gunungkidul. Sehingga nantinya dapat menciptakan suasana yang kondusif dan kenyamanan masyarakat.
Masyarakat diimbau agar tidak perlu resah, tetapi harus selalu waspada. Jika ada gerak gerik mencurigakan dia menghimbau untuk melapor ke pihak kepolisian. Sekecil apapun laporan dikatakannya akan ditindaklanjuti.
Sementara itu, Kapolres Gunungkidul, AKBP Ahmad Fuady mengatakan, meskipun belum pernah terjadi aksi klithih di Gunungkidul, namun pihaknya menjadiakan hal tersebut sebagai salah satu prioritas. Adapun strategi yang akan diterapkan yakni dengan memanfaatkan fungsi Polsek utamanya di daerah perbatasan.
"Kita gunakan Polsek Patuk dan Polsek Panggang untuk me-filter [potensi kelompok klithih] Seperti kasus yang sudah pernah kita tangani, dari wilayah Panggang kemudian di cegat di Saptosari, jadi kita lakukan komunikasi antar Polsek," ucap Fuady.
Sebelumnya Kapolda DIY, Irjen Pol. Ahmad Dofiri mengungkapkan dari tahun ke tahun angka klithih terus menurun. "Dibandingkan 2017 kejadian klithih berkurang pada 2018. Pada 2017 ada 48 kasus sedangkan 2018 berkisar 25 kasus," ujar Dofiri.
Dikatakannya upaya penekan angka klithih tersebut dengan menggandeng dinas terkait, yaitu Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) untuk memberi pemahaman kepada para pelajaran utamanya. Ia optimistis pada tahun politik ini tidak akan terjadi gangguan yang berarti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- CFD Solo Buka Lagi Mulai Minggu 21 April 2024, Ini Cara Ajukan Izin Kegiatan
- Keseruan Ski Lot, Tradisi Selancar Lumpur di Pasuruan Meriahkan Lebaran Ketupat
- Little Netherland Kota Lama Semarang Paling Banyak Dikunjungi di Lebaran 2024
- Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara Imbas Erupsi Gunung Ruang
Berita Pilihan
Advertisement
Warga Jepang Gugat Pemerintah Soal Evek Samping Vaksin Covid-19
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY 17 April 2024
- Makna Tradisi Syawalan, Ini Penjelasan Para Tokoh Lintas Agama
- Volume Sampah Lebaran Naik, TPA Piyungan Tidak Tambah Kuota Pembuangan
- 2 Pelaku Biang Onar Takbiran di Mergangsan Ditangkap
- Nilai Tukar Rupiah Melemah, Disperindag DIY Mewaspadai Kenaikan Harga Pangan
Advertisement
Advertisement