Advertisement

Pegiat Teater Kulonprogo Mengenang Putut Buchori

Jalu Rahman Dewantara
Senin, 21 Januari 2019 - 06:00 WIB
Galih Eko Kurniawan
Pegiat Teater Kulonprogo Mengenang Putut Buchori Ilustrasi teater. - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Sejumlah pelaku seni teater menggelar pementasan teater untuk mengenang mendiang legenda teater Kulonprogo, Buchori Ali Marsono, atau yang kerap disapa Puthut Buchori. Pentas teater dengan lakon Ruh ini diadakan di Gor Wates, Sabtu (19/1/2019) malam.

Disutradarai pelaku teater yang dididik almarhum Puthut, yakni Muhammad Shodiq Sudarti, lakon ini merupakan kumpulan naskah teater yang pernah ditulis Puthut semasa hidup.

Advertisement

Koordinator acara, Medyasasi, mengatakan selain pentas teater, kegiatan bertajuk Tribute to Puthut Buchori ini juga diramaikan workshop teater yang diikuti 70 pelajar di Kulonprogo dan pengenalan buku berjudul Jalan Teater yang ditulis oleh kawan-kawan Puthut.

Dia mengatakan lewat acara ini, para pelaku teater di Kulonprogo ingin memberikan sebuah penghormatan bagi Puthut. Tanpa mendiang Puthut, teater di Bumi Menoreh tak bisa dikenal banyak orang seperti sekarang. “Berkat beliau, ada dua nama pelaku teater yang sudah dikenal banyak orang, yaitu Muhammad Shodiq Sudarti dan adiknya, Latif Prakoso,” ujar Medyasasi di sela-sela acara, Sabtu.

Latif Prakoso mengatakan gurunya tersebut telah memberikan banyak ilmu. Tak sebatas dalam dunia seni teater tetapi juga pada kehidupan sehari-hari. Kutipan yang paling diingat Lathif dari mending Putut adalah show must go on.

Ucapan itu selalu dikatakan Puthut untuk menyemangati murid-muridnya khususnya saat menjelang pentas. “Kutipan itu juga untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Apapun yang terjadi dalam kehidupan, harus tetap berjalan,” paparnya.

Puthut Buchori merupakan salah satu tokoh penting dalam perkembangan teater di Kulonprogo, khususnya pada medio 2000-an. Namanya kerap kali muncul di sejumlah pementasan teater baik sebagai sutradara maupun penulis naskah.

Putut meninggal pada 10 Februari 2016 seusai berjuang melawan melawan kanker usus. Meski telah tiada, namanya tetap harum dan ilmunya banyak bermanfaat bagi penerusnya terkhusus pegiat teater di Kulonprogo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Jadwal Buka Depo Sampah di Kota Jogja

Jadwal Buka Depo Sampah di Kota Jogja

Jogjapolitan | 4 hours ago

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Seorang DPO Kasus Korupsi Pembangunan Pasar Rakyat Ditangkap di Papua

News
| Sabtu, 20 April 2024, 09:27 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement