Advertisement

Relokasi Magersasi Tahap II Ditarget Akhir Januari Mulai Land Clearing

Jalu Rahman Dewantara
Selasa, 22 Januari 2019 - 20:57 WIB
Sunartono
Relokasi Magersasi Tahap II Ditarget Akhir Januari Mulai Land Clearing Kondisi kawasan relokasi perumahan warga terdampak pembangunan New Yogyakarta Internasional Airport (NYIA) di Desa Kebonrejo, Kecamatan Temon, Selasa (23/10/2018). - Harian Jogja/Jalu Rahman Dewantara

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO--Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Pemukiman (DPUPKP) Kulonprogo menarget proses land clearing untuk pembangunan kompleks hunian relokasi magersari tahap II bagi warga kurang mampu yang terdampak pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kecamatan Temon dapat dilakukan akhir Januari 2019.

Kepala Bidang Perumahan dan Permukiman, Dinas DPUPKP Kulonprogo, Suparno mengatakan dalam land clearing ini, permukaan tanah berkontur perbukitan yang kini masih ditumbuhi pepohonan akan diratakan.

Advertisement

"Kemungkinan beberapa beberapa pekan ke depan ini pekerjaan sudah bisa berjalan, nanti bakal sekitar 80 hari," kata Suparno, Senin (21/1).

Suparno mengatakan perumahan yang berlokasi di Kaligintung ini nantinya akan mencakup 50 unit rumah. Luas tiap kapling berkisar 80 meter persegi yang terdiri dari dua blok besar terpisah berjarak sekitar 200 meter. Hal ini mengikuti ketersediaan lahan berikut kontur tanahnya yang berbukit.

Hunian yang disediakan di perumahan ini bertipe 36. Terkait calon penghuni, akan menggunakan data terdahulu dari desa atas warga yang sudah mendaftar dan tidak ada pendaftaran baru. "Namun, nanti tetap kami lakukan verifikasi data," katanya.

Adapun dalam pembangunan fisik perumahan ini akan ditangani oleh Satuan Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Ia berharap pekerjaan fisik bisa dimulai pada Maret, sehingga Kementerian PUPR bisa langsung terjun setelah pembersihan lahan tuntas.

Menurut kabar yang beredar, nilai kontrak pekerjaan ini mencapai Rp500 juta untuk pembersihan dan pemadatan lahan. Namun demikian Suparno belum dapat memastikan hal itu.

Kepala Desa Glagah, Agus Parmono mengatakan dari data awal pendaftar hunian relokasi di Kedundang dsri total 40 orang, baru ada 16 orang yang tertampung dan terverifikasi menjadi penghuninya. Meski begitu jika calon penghuni memenuhi kriteria maka akan tetap diupayakan mendapatkan fasilitasi tersebut.

Dikatakan Agus, meski saat ini bangunan fisik belum ada, tapi sudah banyak warganya yang berminat untuk menempati hunian relokasi tersebut. Bahkan warga terdampak infrastruktur di luar NYIA seperti pengembangan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) berikut underpass turut berminat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Sempat Ditangkap, Jambret di Jaksel Kabur Pakai Mobil Patroli Polisi

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 17:37 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement