HARGA KEBUTUHAN POKOK : Harga Daging Ayam Melambung Hingga Rp30.000 Per Kilogram

Kamis, 27 Juni 2013 - 12:26 WIB

Maya Herawati

Ilustrasi Pedagang Daging Ayam (JIBI - dok)

http://www.harianjogja.com/baca/2013/06/27/harga-kebutuhan-pokok-harga-daging-ayam-melambung-hingga-rp30-000-per-kilogram-420321/ayam-daging-antara" rel="attachment wp-att-420322"> ayam daging ANTARA http://images.harianjogja.com/2013/06/ayam-daging-ANTARA.jpg" alt="" />JOGJA–Masih tingginya harga daging sapi membuat masyarakat beralih ke daging ayam. Akibatnya, permintaan meningkat sehingga membuat harga daging ayam broiler terkerek naik menjadi Rp30.000 per kilogram.

“Daging ayam setiap hari naik. Permintaannya semakin banyak, harganya juga jadi makin tinggi,” ujar Yadi salah satu pedagang daging ayam di pasar Kranggan kepada Harianjogja.com, Rabu (26/6/2013).

Harga daging ayam broiler di tingkat pedagang di pasar ini cukup variatif. Pedagang mematok harga antara Rp29.000 hingga Rp30.000 per kilogramnya. Naiknya harga daging ayam ini dipicu oleh masih tingginya harga daging sapi, sehingga membuat konsumen mulai beralih ke daging ayam.

Selain di pasar Kranggan, Murni pedagang di pasar Beringharjo menambahkan harga daging ayam broiler di lapaknya dipatok Rp29.000 per kilogramnya. Namun, dipasar ini pembeli relatif sepi. “Pembelinya masih biasa, sampai siang saja masih tersisa beberapa kilo,” ujarnya.

Sementara harga daging ayam broiler dapat menembus Rp30.000 per kilogramnya. Harga daging ayam kampung telah mencapai Rp56.000 per kilogramnya. Bahkan di tingkat pedagang lainnya dapat mencapai Rp60.000 per kilogramnya.

Menurut Pengawas Peredaran Barang dan Perlindungan Konsumen Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperaindagkop) DIY Sugiyono selain dipicu oleh meningkatnya permintaan, naiknya harga daging ayam ini juga dipicu oleh naiknya biaya ekstra. Seperti naiknya harga bahan bakar minyak serta harga elpiji.

“Kalau BBM merupakan faktor penunjang terhadap naiknya harga kebutuhan pokok. Sedangkan peternakan membutuhkan pemanasan dengan elpiji, sehingga untuk pemanasan tersebut diperlukan biaya ekstra,” papar Sugiyono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News