Advertisement
KENAIKAN HARGA BBM : Tarif Angkutan Naik, Jumlah Penumpang Merosot
Advertisement
[caption id="attachment_420362" align="alignleft" width="314"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/06/27/kenaikan-harga-bbm-tarif-angkutan-naik-jumlah-penumpang-merosot-420360/terminal-giwangan-jogja-antara-2" rel="attachment wp-att-420362">http://images.harianjogja.com/2013/06/terminal-GIWANGAN-JOGJA-antara.jpg" alt="" width="314" height="209" /> Foto Terminal Giwangan Jogja
JIBI/Harian Jogja/Antara[/caption]
JOGJA-Selain masalah tarif, dampak kenaikan harga BBM berpengaruh pada jumlah bus dan penumpang yang masuk ke Terminal Giwangan.
Advertisement
Menurut Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal Giwangan Jogja, Bekti Zunanto, jika dalam sehari sebelum kenaikan harga BBM, jumlah bus yang masuk sejumlah 835 unit, setelah harga BBM naik jumlahnya turun sekitar 3% atau 800 unit.
Selain karena sejumlah bus dikandangkan, sebagian digunakan untuk sarana wisata liburan sekolah. "Penumpang juga turun, dari rata-rata 14.000 perhari sekarang sekitar 11.000 per hari," ujarnya.
Diakui Bekti, hingga kini Pemda DIY masih belum menetapkan tarif resmi pascakenaikan harga BBM. Meski begitu, pihaknya mengacu pada SK Kementrian Perhubungan di mana batas maksimal kenaikan tarif angkutan umum setelah kenaikan harga BBM sebesar 20%.
"Kalau ada selisih dari yang sudah ditentukan, sanksinya berat. Izin trayek dicabut. Memang untuk pembuktiannya sulit karena harus ada tiket. Sayangnya, rata-rata bus ekonomi Jogja-Solo tidak memberikan tiket," tukas Bekti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pantai Parangtritis Menjadi Lokasi Edukasi Selancar bagi Pemula
- Kraton Jogja Dorong Konservator Masa Depan lewat Pawiyatan Konservasi
- Fasilitas Kesehatan Terdampak Bencana Mulai Pulih Bertahap
- Canter Bus Bisa Jadi Andalan Angkutan Wisata Jogja-Solo
- UPN Beri Penghargaan untuk Suryo, Dinilai Ciptakan Lapangan Kerja
Advertisement
Advertisement





