Advertisement

MERAPI BERGEMURUH : Sleman Pantau Fasilitas Barak Pengungsi

Senin, 22 Juli 2013 - 17:03 WIB
Nina Atmasari
MERAPI BERGEMURUH : Sleman Pantau Fasilitas Barak Pengungsi JIBI/Desi SuryantoAnak-anak siswa TK Dharma Siwi mengenakan masker saat dijemput pulang orang tuanya di Jalan Kaliurang, Pakem, Sleman, DI. Yogyakarta, Senin (22/07 - 2013). Hembusan yang cukup kuat hingga ketinggian 1000 Meter itu membawa material vulkanik berwujud pasir halus dan abu, material vukanik terbawa angin hingga wilayah Kulonprogo dan Kota Yogyakarta. Status Gunung Merapi tetap akitif normal.

Advertisement

[caption id="attachment_429272" align="alignleft" width="370"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/07/22/merapi-bergemuruh-sleman-pantau-fasilitas-barak-pengungsi-429269/merapi-masker" rel="attachment wp-att-429272">http://images.harianjogja.com/2013/07/merapi-masker-370x247.jpg" alt="" width="370" height="247" /> JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto
Anak-anak di Lereng Merapi wilayah Sleman mengenakan masker, Senin (22/7/2013)[/caption]

Harian Jogja.com, SLEMAN - Pemerintah Kabupaten Sleman melakukan pemantauan barak pengungsian jika terjadi bencana erupsi Gunung Merapi .

Advertisement

"Pantauan ini kami lakukan sebagai antisipasi jika terjadi peningkatan aktivitas Gunung Merapi," kata Asisten Sekda Kabupaten Sleman Bidang Pembangunan Suyamsih, Senin (22/7/2013).

Menurut dia, terkait dengan hujan abu dan pasir halus yang terjadi pada Senin pagi, pihaknya langsung memfasilitasi kebutuhan warga yang sempat mengungsi di barak Desa Glagaharjo, Cangkringan.

"Kami sudah siapkan kebutuhan di barak, namun saat ini seluruh pengungsi sudah pulang ke rumah masing-masing," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya juga sudah memantau kesiapan barak-barak pengungsian dan semua sudah siap.

"Barak pengungian saat ini sudah ada, minimal di masing-masing desa ada satu barak. Memang ada beberapa barak yang fasilitas MCK rusak, namun kami sudah siapkan puluhan MCK portable," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya juga sudah mendistribusikan masker ke sejumlah sekolah di lereng Gunung Merapi untuk mengantsipasi kemungkinan munculnya gangguan kesehatan yaitu ISPA dan penyakit mata akibat hujan abu Merapi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

4 Anak di Jagakarsa Ditemukan Tewas di Kamar, Pelaku Diduga Orang Tua Kandung

News
| Rabu, 06 Desember 2023, 21:57 WIB

Advertisement

alt

Wisata Bangkok, Menikmati Senja di Sungai Chao Phraya

Wisata
| Jum'at, 01 Desember 2023, 21:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement