Advertisement

Siswa SMP Muhammadiyah 1 Wonosari Menabung Sampah demi Air Bersih

Kusnul Isti Qomah
Kamis, 19 Juni 2014 - 16:41 WIB
Nina Atmasari
Siswa SMP Muhammadiyah 1 Wonosari Menabung Sampah demi Air Bersih BANK SAMPAH MALANGSejumlah pekerja memilah sampah plastik bekas minuman kemasan di gudang Bank Sampah Malang, Sukun, Malang, Jawa Timur, Jumat (7/3). Selain membantu meningkatkan perekonomian masyarakat dan menumbuhkembangkan rasa mencintai lingkungan Bank Sampah Malang yang telah beroperasi sejak tiga tahun lalu tersebut mampu mengatasi masalah persampahan di kota Malang. ANTARA FOTO - Anis Efizudin

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Murid-murid Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah I Wonosari menabung sampah demi air bersih bagi warga Gunungkidul yang kurang mampu dan kesulitan air bersih. Sampah yang terkumpul diserahkan kepada Korps Sukarela (KSR) PMI Gunungkidul, Rabu (18/6/2014).

Pencetus gerakan menabung sampah demi air bersih, guru Edi Dwi Atmaja, menuturkan pengumpulam sampah sudah mulai Jumat (13/6). Gerakan tersebut terinspirasi kegiatan KSR PMI Gunungkidul lewat program adopsi air bersih untuk warga Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus.

Advertisement

“Menabung sampah dipilih karena ada pesan yang ingin disampaikan. Memberikan sumbangan pun tidak melulu dalam bentuk uang. Melalui hal yang dianggap tidak berguna seperti sampah pun bisa turut membantu sesama,” ujarnya, kemarin.

Sampah yang dikumpulkan berupa gelas air mineral, botol air mineral dan kertas yang terdapat di lingkungan sekolah. Salah satu murid, Mega Fasalistyani, 14, mengaku senang bisa terlibat dalam kegiatan pengumpulan sampah.

Ia mengaku prihatin dengan kondisi warga di Gunungkidul yang masih kekurangan air bersih. “Selama ini saya bingung bagaimana bisa membantu sesama. Dengan adanya program menabung sampah, saya mendapatkan ruang untuk membantu orang lain,” paparnya.

Komandan KSR PMI Gunungkidul Agus Fitriyanto mengaku senang mendapatkan bantuan tersebut. Sampah yang terkumpul langsung dijual oleh KSR PMI Gunungkidul. “Bantuan tak selalu berbentuk uang. Intinya kami sangat berharap warga mau turut serta dalam program ini,” ucapnya.

Dengan menabung sampah, anak-anak belajar mengenai konservasi. Anak-anak belajar bagaimana memperlakukan sampah menjadi hal yang lebih berguna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Olifant School Gelar Community Fest 2023

Olifant School Gelar Community Fest 2023

Jogjapolitan | 13 hours ago

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Menlu RI Kecewa PBB Gagal Setujui Resolusi Gencatan Senjata di Gaza

News
| Sabtu, 09 Desember 2023, 22:47 WIB

Advertisement

alt

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul

Wisata
| Rabu, 06 Desember 2023, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement