Advertisement
TRADISI BARTER : Ngurup, Tradisi Barter Ala Gunungkidul

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Tradisi barter atau menukar barang dengan barang, rupanya masih bisa ditemui di beberapa wilayah di Gunungkidul. Misalnya saja di Desa Ngestirejo, Kecamatan Tanjungsari dan Desa Girikarto, Kecamatan Panggang. Orang lokal menyebutnya dengan istilah ngurup. Dalam tradisi ngurup warga menukarkan hasil pertanian dengan bahan kebutuhan pokok.
Salah satu warga Desa Ngestirejo Murjiyanti menuturkan kebiasaan tersebut tetap bertahan karena masyarakat masih membutuhkan cara tersebut untuk mendapatkan bahan kebutuhan pokok.
Advertisement
Uang menjadi hal yang sangat berharga bagi warga menengah ke bawah. Bahkan uang Rp1.000 sangat besar nilainya.
“Biasanya saya menukar gaplek, jagung, nasi aking hingga beras dengan minyak tanah, gula jawa, tempe, penyedap rasa,” ungkap dia ketika ditemui saat menukarkan beras, Selasa (12/8/2014).
Ngurup sangat membantu warga khususnya yang menengah ke bawah. Ketika warga tidak memiliki cukup uang untuk membeli bahan kebutuhan pokok, warga bisa menukarkan hasil panen
mereka sedikit demi sedikit. Warga lainnya, Sutinah juga sangat tertolong dengan masih lestarinya ngurup. Jika hasil panen tinggal sedikit dan tidak ada uang, ia masih bisa menukarkannya dengan bahan yang ia butuhkan.
Lokasi ngurup di Ngestirejo biasanya dipusatkan ke kediaman Mbah Pantiem. Setiap bulan, Mbah Pantiem ini yang bertugas berbelanja terlebih dahulu untuk menyediakan barang untuk ditukar. Biasanya ia menyediakan minyak goreng, tempe, gula jawa, penyedap rasa untuk ditukarkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Serahkan DIPA dan Buku Alokasi TKD 2024, Belanja Negara di DIY 2024 Naik 12,08 Persen
- Dishub Jogja Petakan Titik Parkir Liar Jelang Libur Akhir Tahun, Ini Salah Satunya
- Desentralisasi Pengelolaan Sampah, ORI DIY: Penutupan TPA Piyungan Tidak Sesuai Perda
- Pasar Murah di Alkid, Cabai Rp5 Ribu per Ons Habis Diserbu Warga
- Di Mal Pelayanan Publik Kota Jogja Ada Loket Konsultasi untuk Konsultasi Izin APK Pemilu 2024
Advertisement
Advertisement