Advertisement
Ngemplang Pajak, Purdie E. Chandra Divonis 3 Bulan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA – Pengadilan Negeri Jogja menjatuhkan vonis kepada Purdie E. Chandra, pendiri lembaga pendidikan Primagama Grup. Purdie divonis tiga bulan 15 hari penjara, denda Rp1,2 miliar, subsider enam bulan kurungan jika denda tidak dibayarkan. Mantan anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI periode 2004-2009 itu dinilaihttp://www.harianjogja.com/baca/2014/08/18/tak-bayar-pajak-bos-primagama-dituntut-6-bulan-penjara-527693"> sengaja tidak membayar pajak selama dua tahun berturut-turut.
“Terdakwa secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana perpajakan, menghukum terdakwa penjara tiga bulan 15 hari dan denda satu kali pajak terutang,” kata Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jogja R. Iswahyu Widodo, Selasa (26/8/2014)
Advertisement
Purdie telah melanggar Pasal 39 ayat 1 huruf C Undang-undang No. 8/1983 sebagaimana diubah dan ditambah dengan Undang-undang No. 16/2000 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Perbuatan Purdie telah menimbulkan kerugian negara Rp1.208.326.750.
“Unsur melanggar hukum telah terpenuhi, menetapkan terdakwa tetap ditahan,” ujar Iswahyu.
Vonis majelis hakim ini lebih rendah dari tuntutan jaksa yang menuntut Purdie dipenjara selama enam bulan penjara dan denda Rp1,2 miliar, subsider dua bulan penjara. Ia juga dibebankan membayar biaya perkara Rp5.000.
Purdie secara berkelanjutan dari 2004 dan 2005 tidak melaporkan pajak penghasilan secara keseluruhan dari penghasilannya di Primagama, royalti dari menulis buku, uang kehormatan anggota MPR, dan fee bisnis perjalanan umrah. Dalam Surat Pajak Tahunan (SPT)Purdie seharusnya membayar pajak penghasilan Rp386 juta pada 2004, tetapi hanya dibayarkan Rp3 juta.
Akibatnya pajak terutang terdakwa mencapai Rp382 juta. Demikian tahun 2005 pajak yang harus dibayarkan terdakwa sebesar Rp827 juta. Namun hanya Rp1 juta lebih yang dibayarkan, sehingga utang pajak terdakwa sebesar Rp825 juta. Sehingga total kerugian negara mencapai Rp1,2 miliar lebih.
Seusai persidangan, penasihat hukum Purdie, Tofik Y Chandra menolak putusan tersebut. Menurut dia, putusan tersebut memberatkan karena kasus yang menjerat Purdie bukanlah tindak pidana melainkan hanya administrasi perpajakan yang seharusnya tidak diadili di pengadilan umum tindak pidana, tapi di pengadilan perpajakan.
“Dinyatakan bersalah saja kami menolak apalagi dihukum tiga bulan penjara, maka kami akan mengajukan banding,” tegas Tofik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Inpres Efisiensi Anggaran, Presiden Prabowo Perintahkan Pemda Potong Perdin 50 Persen dan Kurangi Seminar
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Enggan Terima Tawaran Kelola Tambang, Rektor UAJY Pilih Jadi Edukator
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Kamis 24 Januari 2025, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo
- Jadwal SIM Keliling Gunungkidul Kamis 23 Januari 2025 di Balai Desa Siraman Wonosari
- Jadwal Terbaru Kereta Bandara Kamis 23 Januari 2025, Berangkat dari Stasiun Tugu dan YIA
- Ini Jadwal Layanan SIM Keliling Sleman di Bulan Januari 2025
Advertisement
Advertisement