Advertisement
Warga Sorogenen Keluhkan Pembuangan dan Pembakaran Sampah

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN-Warga Sorogenen, Purwomartani, Kalasan mengeluhkan aktivitas pembuangan dan pembakaran sampah di lingkungannya.
Mereka mengaku sudah mengadukan masalah tersebut ke beberapa pihak berwenang, namun belum mendapatkan tanggapan serius.
Advertisement
Aktivitas pembuangan sampah sebenarnya sudah dilakukan sejak lama. Awalnya, pembuangan dilakukan di lahan kosong di Dusun Sambilegi, Maguwoharjo, Depok.
“Sekitar setengah tahun ini, sampahnya dibuang juga ke sungai. Baru setengah tahun, tapi dampaknya cepat sekali dirasakan warga,” kata Erick Nugroho, 27, warga Sorogenen, saat menunjukkan lokasi pembuangan sampah liar kepada wartawan, Senin (13/10/2014).
Erick mengungkapkan, setiap hari banyak sampah dibuang ke arah Kali Kuning yang membatasi Sorogenen dengan Sambilegi. Selain mencemari sungai, Erick menilai, tindakan tidak bertanggung jawab tersebut juga merusak ekosistem sungai.
“Sungai ini dulu juga dipakai warga untuk mencuci. Dulu juga banyak pohon bambu, tapi lama-lama mati karena terbakar,” paparnya.
Pembakaran sampah pun dilakukan tanpa mengenal waktu. Akibatnya, Erick mengungkapkan, sudah banyak warga yang mengeluh mengalami gangguan pernapasan. “Terutama pada malam hari. Semakin sore, aktivitas pembakaran memang semakin banyak,” kata Erick.
Polusi akibat pembakaran sampah bisa dirasakan warga yang rumahnya berjarak sekitar 500 meter dari lokasi. “Setelah magrib, apinya bisa kelihatan dari rumah saya. Nanti, baunya sangat mengganggu warga,” ujar Erick.
Sulan, 55, warga Sorogenen lainnya, juga mengeluhkan hal sama. “Baunya paling parah itu setelah magrib dan subuh. Sampahnya juga mengotori sungai,” ungkap Sulan.
Erick mengaku sudah mengadukan masalah sampah kepada beberapa pihak seperti RT hingga dukuh setempat. “Terakhir lapor sekitar empat bulan yang lalu tapi tanggapannya kurang,” lanjut Erick.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Profil Pangeran Alwaleed 'Sleeping Prince' Arab yang Meninggal Dunia usai Koma 20 Tahun
Advertisement

Agenda Wisata di Jogja 19-31 Juli 2025, dari Pertamax Turbo Drag Fest 2025, Gamelan Festival, KAI Bandara Night Fun Run hingga Tour De Merapi
Advertisement
Berita Populer
- Kunjungi Koperasi Desa Merah Putih Sinduadi, Menko Pangan, Zulhas : Saya Kira Terbaik
- Warga Sleman Mulai Terima Bantuan Pangan Beras, Segini Jumlahnya
- Perkenalkan, Ini Lokomotif Hasil Reverse Engineering KAI dalam Jambore IRCC di Balai Yasa Yogyakarta
- Jembatan Pandansimo Siap Dioperasikan Seusai Audit Keselamatan, Target Paling Lambat 15 Agustus
- Kasus Korban Penipuan Kamboja, Disnakertrans Jogja Upayakan Tak Terulang
Advertisement
Advertisement