Advertisement

Warga Sorogenen Keluhkan Pembuangan dan Pembakaran Sampah

Rima Sekarani
Senin, 13 Oktober 2014 - 21:20 WIB
Nina Atmasari
Warga Sorogenen Keluhkan Pembuangan dan Pembakaran Sampah

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN-Warga Sorogenen, Purwomartani, Kalasan mengeluhkan aktivitas pembuangan dan pembakaran sampah di lingkungannya.

Mereka mengaku sudah mengadukan masalah tersebut ke beberapa pihak berwenang, namun belum mendapatkan tanggapan serius.

Advertisement

Aktivitas pembuangan sampah sebenarnya sudah dilakukan sejak lama. Awalnya, pembuangan dilakukan di lahan kosong di Dusun Sambilegi, Maguwoharjo, Depok.

“Sekitar setengah tahun ini, sampahnya dibuang juga ke sungai. Baru setengah tahun, tapi dampaknya cepat sekali dirasakan warga,” kata Erick Nugroho, 27, warga Sorogenen, saat menunjukkan lokasi pembuangan sampah liar kepada wartawan, Senin (13/10/2014).

Erick mengungkapkan, setiap hari banyak sampah dibuang ke arah Kali Kuning yang membatasi Sorogenen dengan Sambilegi. Selain mencemari sungai, Erick menilai, tindakan tidak bertanggung jawab tersebut juga merusak ekosistem sungai.

“Sungai ini dulu juga dipakai warga untuk mencuci. Dulu juga banyak pohon bambu, tapi lama-lama mati karena terbakar,” paparnya.

Pembakaran sampah pun dilakukan tanpa mengenal waktu. Akibatnya, Erick mengungkapkan, sudah banyak warga yang mengeluh mengalami gangguan pernapasan. “Terutama pada malam hari. Semakin sore, aktivitas pembakaran memang semakin banyak,” kata Erick.

Polusi akibat pembakaran sampah bisa dirasakan warga yang rumahnya berjarak sekitar 500 meter dari lokasi. “Setelah magrib, apinya bisa kelihatan dari rumah saya. Nanti, baunya sangat mengganggu warga,” ujar Erick.

Sulan, 55, warga Sorogenen lainnya, juga mengeluhkan hal sama. “Baunya paling parah itu setelah magrib dan subuh. Sampahnya juga mengotori sungai,” ungkap Sulan.

Erick mengaku sudah mengadukan masalah sampah kepada beberapa pihak seperti RT hingga dukuh setempat. “Terakhir lapor sekitar empat bulan yang lalu tapi tanggapannya kurang,” lanjut Erick.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Profil Pangeran Alwaleed 'Sleeping Prince' Arab yang Meninggal Dunia usai Koma 20 Tahun

News
| Minggu, 20 Juli 2025, 10:07 WIB

Advertisement

alt

Agenda Wisata di Jogja 19-31 Juli 2025, dari Pertamax Turbo Drag Fest 2025, Gamelan Festival, KAI Bandara Night Fun Run hingga Tour De Merapi

Wisata
| Sabtu, 19 Juli 2025, 10:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement