Advertisement
Harga Ketela Pohon Rp1.000, Dibuat Mokaf Menjadi Rp5.000

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Pemerintah Kabupaten Gunungkidul mendorong masyarakat untuk membuat mokaf atau tepung ketela. Harga mokaf jauh lebih tinggi dari harga jual ketela pohon.
Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi mengatakan Gunungkidul masih menjadi penyangga hasil pertanian di DIY. Gunungkidul merupakan daerah penyumbang 40% hasil pertanian yang didominasi umbi-umbian.
Advertisement
“Namun, harga ketela pohon tergolong murah. Setiap kilogram sekitar Rp1.000. Karena itulah kami mendukung pembuatan tepung mokaf,” ujar dia, baru-baru ini.
Immawan menambahkan harga jual mokaf jauh lebih tinggi yakni mencapai Rp5.000. Selain itu, permintaan mokaf di pasaran sangat besar.
Salah satu petani di Gunungkidul Wasidi mengatakan harga gaplek saat ini berkisar Rp1.500 hingga Rp1.800 per kilogram.
Pemanfaatan mokaf di Gunungkidul memang masih terbatas. Salah satu daerah yang telah memanfaatkan mokaf adalah Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari yang memanfaatkan mokaf sebagai bahan dasar pembuatan brownies.
Salah satu perajin brownies dari mokaf Wasikem mengatakan pemanfaatan ketela pohon masih sebatas dibuat gaplek. Karena itu, dia dan rekan-rekannya melihat peluang lain dengan membuat brownies dari tepung mokaf.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Jalan-jalan ke Lokasi Wisata di Jogja Naik Trans Jogja Saja, Cek Tarif dan Jalurnya di Sini
- Tarif dan Jadwal DAMRI Semarang Jogja
- Jadwal Pemadaman Listrik di Jogja dan Sekitarnya Hari Ini, Sabtu 5 Juli 2025, Cek Lokasi Terdampak di Sini
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 5 Juli 2025: Job Fair di Jogja, Program 3 Juta Rumah, Kampung Nelayan Merah Putih di DIY
- Jadwal Angkutan KSPN Sinar Jaya dari Malioboro ke Pantai parangtritis Bantul dan Pantai Baron di Gunungkidul
Advertisement
Advertisement