Advertisement

LONGSOR GUNUNGKIDUL : Warga Diimbau Tutup Rekahan Tanah

Kusnul Isti Qomah
Selasa, 17 Februari 2015 - 20:20 WIB
Mediani Dyah Natalia
LONGSOR GUNUNGKIDUL : Warga Diimbau Tutup Rekahan Tanah Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi ketika mengunjungi Cipto Sutarno korban longsor di Gedangsari, Senin (16/2/2015). (JIBI/Harian Jogja - Kusnul Isti Qomah)

Advertisement

Longsor Gunungkidul yang mengakibatkan timbulnya rekahan tanah di sebuah bukit diharapkan segera ditutup.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Warga Dusun Sidomulyo, Desa Sampang, Kecamatan Gedangsari diimbau untuk menutup rekahan tanah di atas bukit yang muncul setelah longsor beberapa waktu lalu.

Advertisement

Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi mengatakan ia telah menggelar rapat bersama BPBD Gunungkidul, Bappeda, Disperindagkop ESDM, dan beberapa instansi lain, Senin (16/2/2015). Menurutnya, dalam rapat tersebut, ada solusi mengenai rekahan yang muncul saat terjadi longsor.

Ia bersama Kepala BPBD Gunungkidul Budhi Harjo kemudian mengunjungi korban longsor di Dusun Sidomulyo Cipto Sutarno usai rapat. Dalam kunjungannya, Immawan menyampaikan masukan tersebut kepada warga.

“Jika dibiarkan, akan berbahaya karena jika terisi air dalam jumlah besar, bisa kembali terjadi longsor,” ujar dia kepada Harian Jogja ketika ditemui di Dusun Sidomulyo, Senin (16/2/2015).

Immawan menjelaskan, rekahan tersebut harus ditutup dengan tanah liat. Menurutnya, tanah tersebut bisa berfungsi sebagai perekat dinding tanah. Selain itu, jumlah pohon yang berada di tebing harus dikurangi. Pasalnya, pohon tersebut menghalangi sinar matahari dan menambah beban tanah.

“Masukan ini saya dapatkan dari ahli geologi. Saya minta, segera disampaikan ke perangkat desa dan ditindak lanjuti,” ujar dia kepada Cipto Sutarno.

Hal tersebut diamini Budhi Harjo. Menurutnya, warga yang hidup di wilayah rawan longsor terus meningkatkan kewaspadaan terutama saat musim hujan. Selain itu, warga juga harus memahami tanda-tanda alam jika akan terjadi longsor.

“Walaupun bencana tidak bisa dihindari, yang penting tidak ada korban jiwa,” ungkap dia.

Cipto Sutarno mengatakan, ia dibantu warga membongkar rumahnya karena tidak ingin tinggal di wilayah tersebut. Menurutnya, tindakan itu diambil untuk keamanan dia dan keluarganya. Barang serta bagian rumah yang masih bisa dipakai, ia kumpulkan untuk digunakan di lokasi baru.

“Rencananya, saya mau pindah ke tempat yang dulu kami tinggali. Lokasinya masih di Dusun Sidomulyo,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Penyidik Pastikan Firli Sudah Tiba di Bareskrim, Diperiksa Terkait Pemerasan Eks Mentan SYL

News
| Jum'at, 01 Desember 2023, 10:57 WIB

Advertisement

alt

BOB Golf Tournament 2023 Jadi Wisata Olahraga Terbaru di DIY

Wisata
| Minggu, 26 November 2023, 23:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement