Advertisement

Kopi Lereng Merapi Masuk Hotel dan Kafe

Redaksi Solopos
Minggu, 07 Juni 2015 - 05:20 WIB
Nina Atmasari
Kopi Lereng Merapi Masuk Hotel dan Kafe Bisnis - Rachman HARGA KOPI NAIK Petani memetik biji kopi arabika di perkebunan kopi kawasan Desa Cibodas, Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, belum lama ini. Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Jawa Barat memprediksi harga komoditas kopi pada 2014 akan naik hingga 10%/20% dari harga jual dipasaran saat ini. Kenaikan tersebut akibat di kawasan utara dunia sudah memasuki musim salju.

Advertisement

Kopi dari lereng Merapi akhirnya masuk kafe dan hotel berbintang di Sleman

Harianjogja.com, SLEMAN- Petani kopi lereng Gunung Merapi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, memetik panenan pertama sejak seminggu terakhir ini, dengan pemasarannya sudah masuk hotel bintang maupun kafe di Jogja dan sekitarnya.

Advertisement

Ketua Koperasi Usaha Bersama (KUB) Kebun Makmur Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Sumijo, mengatakan kopi merapi sudah memiliki pasar sendiri.

"Pasar kopi merapi saat ini sudah masuk di hotel, kafe, toko oleh-oleh, ataupun warung kopi terutama di seputar DIY," katanya, Sabtu (5/6/2015).

Hingga September mendatang, biji kopi yang diambil sebagian, merupakan tumbuhan yang baru ditanam mereka pascaerupsi Gunung Merapi pada 2010.

Pihaknya juga tidak takut bersaing dengan kopi-kopi hasil produksi daerah lainnya karena produknya mempunyai kualitas yang bisa diandalkan.

Ia mengatakan dengan membuka pasar sendiri ini maka harga tidak mengikuti pasaran nasional maupun dunia.

"Kami membuat pasar sendiri. Tidak tergantung dengan harga kopi dunia atau nasional," katanya.

Sumijo mengatakan kualitas kopi yang berbeda dengan produk daerah lain tersebut, antara lain karena tanaman yang tumbuh di lereng Gunung Merapi itu membuat aromanya lebih muncul.

"Pengaruh abu vulkanik yang menjadi pupuk organiknya. Selain itu juga memakai pupuk kandang. Jadi tidak begitu berat dan tidak masalah untuk lambung, bagi yang menikmatinya," katanya.

Ia mengatakan untuk harga kopi jenis arabika dari petani dibeli kisaran Rp5.000 sampai Rp7.000 per kilogram, sedangkan jenis robusta di kisaran Rp5.000 sampai Rp6.000 per kilogram.

"Setelah diolah sendiri, arabika per kilonya dijual Rp160 ribu sampai Rp200 ribu. Sementara robusta sekitar Rp100 ribu sampai Rp160 ribun" katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Alasan Sepeda Motor dan Ojek Online Dilarang Masuk IKN

News
| Rabu, 06 Desember 2023, 11:57 WIB

Advertisement

alt

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya

Wisata
| Jum'at, 01 Desember 2023, 19:12 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement