Advertisement

JOGJA FASHION FESTIVAL : Desainer Makin Tertarik Man Fashion

Bernadheta Dian Saraswati
Minggu, 06 Maret 2016 - 15:20 WIB
Mediani Dyah Natalia
JOGJA FASHION FESTIVAL : Desainer Makin Tertarik Man Fashion Koleksi busana pria ditampilkan dalam Jogja Fashion Festival (JFF) 2016 di Atrium Ambarukmo Plaza, Sabtu (5/3/2016) malam. (Bernadheta Dian Saraswati/JIBI - Harian Jogja)

Advertisement

Jogja fashion festival keempat berlangsung meriah.

Harianjogja.com, SLEMAN-Rangkaian even Jogja Fashion Festival (JFF) 2016 telah usai, Sabtu (5/3/2016). Koleksi busana pria dari berbagai tenant dan designer menutup gelaran tahunan yang diselenggarakan bertepatan Hari Ulang Tahun (HUT) Plaza Ambarukmo ke-10 ini.

Advertisement

JFF sudah dilaksanakan selama empat kali. Dari tahun ke tahun, ajang peragaan busana ini kian diminati para desainer dan juga tenant fesyen. Dari yang biasanya hanya menampilkan produk pakaian bagi kaum wanita, kini JFF memberi ruang bagi designer yang ingin menampilkan karya man fashion-nya.

Sebanyak 10 desainer menampilkan busana pria dengan berbagai desain, motif, dan material kain. Begitu pula dengan antusias 13 tenant yang turut meramaikan. Mulai dari ARL, Cardinal, Planet Surf, FTL, Everbest, Izzue, hingga Centro.

Marketing Communication (Marcom) Centro Syahrun Ramadan mengatakan, kali ini Centro menampilkan busana kasual tapi masih dapat dipakai untuk bekerja.

"Kita angkat warna-warna pastel seperti baby blue. Motif floral dan geometris masih diangkat," kata dia dalam jumpa pers sebelum fashion show dimulai, Sabtu sore.

Sementara untuk koleksi sepatu, Centro sengaja memadukan busana dengan sepatu dengan warna nonbasic hitam dan coklat melainkan lebih pada warna berani seperti merah maroon dan baby blue.
Sementara tenant lainnya seperti Izzue menampilkan koleksi busana pria dengan motif batik kasual. Polo Ralph Lauren sendiri menampilkan busana sporty sesuai karakter Polo yang selama ini dikenal energik. Meski tampil dengan desain kasual, pakaian khas Polo tetap bisa tampil santai.

Sementara man fashion rancangan para desainer juga turut memeriahkan penutupan JFF tahun ini. Mereka, Affif Syakur, Phillip Iswardono, Anthox Kalarie, Dindin, Michael, Tatok Prihasmanto, Sony Arian, Dimas Adi Febriyanto, dan masih banyak lagi desainer lainnya, saling unjuk busana melalui para model yang memperagakan karyanya.

Menurut salah satu desainer, Sony, prospek industri fesyen di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah semakin bagus. Terbukti dari mulai tumbuhnya minat para desainer untuk menciptakan busana kaum pria. Model pakaian yang simpel, banyak dimanfaatkan para desainer untuk lebih maksimal memproduksi pakaian pria.

“Selama ini mungkin hanya terbatas dengan pakaian perempuan tapi semakin berjalannya waktu, fesyen untuk pria pun ikut tumbuh bahkan nanti akan bersaing,” kata dia.

Meski terkesan simpel, namun pakaian kaum pria tetap dapat diciptakan dengan berbagai kombinasi desain dan bahan. JFF 2016 sengaja memberi ruang bagi desainer yang ingin berkarya mengembangkan man fashion.

“Pecinta fashion tidak hanya berasal dari kalangan perempuan namun juga semakin diminati oleh kalangan pria,” kata Public Relation Plaza Ambarukmo, Wahyu Hidayati.

Total dari JFF hari perama, 70 desainer dengan 700 karyanya telah ditampilkan. Diharapnkan JFF tahun depan semakin menjadi daya tarik para desainer untuk menampilkan karyanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kasus Pneumonia Anak di China Meningkat, Kini Mulai Menyebar ke Eropa

News
| Jum'at, 01 Desember 2023, 15:27 WIB

Advertisement

alt

BOB Golf Tournament 2023 Jadi Wisata Olahraga Terbaru di DIY

Wisata
| Minggu, 26 November 2023, 23:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement