Advertisement

TERORISME Bukan Isu Kriminal Biasa, Meliputnya Butuh Kecermatan

Sabtu, 26 Maret 2016 - 04:20 WIB
Nina Atmasari
TERORISME Bukan Isu Kriminal Biasa, Meliputnya Butuh Kecermatan Willy Pramudya, anggota Majelis Etik Aliansi Jurnalis Indonesia menyerahkan kenang-kenangan dalam kunjungan ke redaksi Harian Jogja, Rabu (23/3/2016). (Nina Atmasari/JIBI - Harian Jogja)

Advertisement

Terorisme menjadi isu menarik untuk media, peliputannya membutuhkan kecermatan

Harianjogja.com, JOGJA -- Isu seputar terorisme bukanlah isu kriminal biasa. Di dalamnya ada banyak kepentingan dalam peristiwa terorisme sehingga wartawan pun harus berhati-hati dan cermat dalam memberitakannya.

Advertisement

Anggota Dewan Etik Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, Willy Pramudya dalm kegiatan Diseminasi Pedoman Peliputan Terorisme di gedung PWI DIY Kamis (24/3/2016) mengatakan meskipun krusial nyatanya masih banyak waryawan yang belum memahami aturan dalam melakukan liputan terorisme. Beberapa tidak memperhatikan keselamatan diri dan masyarakat. Ada pula yang terjebak justru menyebarkan kebencian.

Wartawan Warta Kota itu mengatakan banyaknya ketidaktahuan tentang peliputan terorisme masih bisa dianggap wajar. Pasalnya jenis liputan ini baru saja berkembang. Bahkan penanganan kasus teror di dunia dengan pendekatan saintifik pun baru berkembang sejak era bom Bali II.

“Dasar jurnalisme terorisme, jurnalisme konflik pun masih relatif baru. Konsep ini baru dikenalkan setelah konflik Ambon, jadi wajar bila banyak wartawan yang belum memahami benar,” ungkap dia.

Meskipun demikian, Willy mengaku cukup senang karena meskipun belum populer, banyak wartawan yang memegang teguh pedoman kode etik jurnalistik dalam liputan terorisme. Dengan begitu etika wartawan masih dapat dipertanggungjawabkan.

“Dari 50-an peserta dalam diskusi ini kebanyakan belum memahami etika peliputan terorisme, tapi semua sudah memahami kode etik jurnalistik,” imbuh Willy dalam acara hasil kerjasama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) DIY dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) DIY itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Hari HAM jadi Pengingat Pentingnya Rasa Saling Menghormati di Atas Keberagaman

News
| Minggu, 10 Desember 2023, 22:57 WIB

Advertisement

alt

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul

Wisata
| Rabu, 06 Desember 2023, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement