Advertisement
GELOMBANG TINGGI PANTAI SELATAN : Kondisi Pesisir Mulai Berangsur-angsur Normal
Advertisement
Gelombang tinggi Pantai Selatan mulai berkurang
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL - Nelayan Pantai Selatan Gunungkidul mulai memperbaiki kapal yang rusak akibat terjangan gelombang tinggi pada Selasa (24/5/2016).
Advertisement
Selain kapal, kejadian tersebut juga merusak lapak dagangan atau gazebo yang ada di kawasan pantai. Namun secara keseluruhan, gelombang itu tidak sampai merusak fasilitas umum yang vital.
Koordinator SAR Satlinmas Wilayah I Gunungkidul Sunu Handoko mengatakan, akibat terjangan gelombang membuat sebuah kapal di Pantai Siung rusak. Namun kerusakan tersebut sudah diperbaiki oleh pemilik kapal.
"Semuanya sudah aman, karena sebelum kejadian sudah ada peringatan akan datangnya gelombang besar," kata Sunu kepada Harianjogja.com, Kamis (27/5/2016).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Sungai di Kawasan Sumbu Filosofi Perlu Direstorasi
Kawal Program Pemerintah, Ormas Merkids Ajak Warga Tolak Anarkisme
Perceraian di Sleman Tembus 1.000 Kasus, Ini Penyebabnya
Pemda DIY Terima Hibah Rp11 Miliar dari Aset Rampasan KPK
Advertisement
Angka Kriminalitas di Bantul Diklaim Turun, Ini Kasus yang Menonjol
BPBD Sleman Teliti Penyebab Joglo Ambruk, Tiga Korban Masih Dirawat
Kasus Keracunan MBG SMAN 1 Jogja, Operasional SPPG Disetop
ASN Kulonprogo Dapat Edukasi Aktivasi Core Tax
Pameran Rekam Jejak Buka FKY 2025 di TBEG
Advertisement
426 Siswa SMAN 1 Jogja Keracunan Makan Bergizi Gratis
Satpol PP Bantul Razia Rumah Pijat Tak Berizin
Suryatmajan Dorong Warga Olah Sampah Mandiri lewat Program Mas Jos
Siswa SD Wonosari Tenggelam di Sungai Kamal Saat Kegiatan Pramuka
Atap Kios Pasar Semin Ambruk dan 30 Rumah di Gunungkidul Rusak
Advertisement
Petugas Evakuasi Ular Sanca di Saluran Air Disbud Kulonprogo
Berita Pilihan
Advertisement
BMKG Ungkap Penyebab Peningkatan Suhu Udara Panas Akhir-Akhir Ini
Advertisement
Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement
