Advertisement
INFO BELANJA : Manfaatkan Pertumbuhan Bisnis Kuliner, Sriboga Luncurkan 3 Jenis Tepung

Advertisement
Info belanja dari PT Sriboga Flour Mill
Harianjogja.com, JOGJA--Pertumbuhan dunia kuliner yang merupakan satu sektor ekonomi kreatif yang berkembang di Indonesia, menjadi bidikan bisnis dari PT Sriboga Flour Mill. Untuk menangkap pasar yang lebih luas, SFM pun meluncurkan tiga jenis tepung super premium kemasan satu kilogram yakni hime, double zero, dan ninja.
Advertisement
Marketing Manager SFM Rike Sundari mengatakan produk ini menyasar empat target market yakni usaha mikro kecil (UKM) yang bergerak di bisnis kuliner, usaha rintisan, ibu rumah tangga, dan bisnis hotel, restauran, dan cafe (horeca). "Kita berusaha membantu pasar Horeca dan UKM karena pasar itu butuh kemasan lebih kecil. Itu sebagai alternatif dan menyiasati dari kemasan 25 kg yang telah kami pasarkan," ujar dia kepada wartawan di Hotel Tentrem, Jogja, Kamis (2/6) malam.
terigu hime cocok untuk roti tawar/ roti manis yang lebih putih dan lembut. Terigu ninja untuk cake yang lebih lembut dan kue kering yang renyah. Kedua terigu itu terinspirasi dari Jepang. Sementar itu, tepung double zero terinspirasi dari terigu Italia (doppio zero) yang kegunaannya untuk roti ala Eropa dan pastry dengan volume maksimal.
Untuk mendukung penjualan kepada sasaran, SFM melakukan promosi di beberapa titik jaringan anggota seperti grosir, toko bahan kue, dan di modern trade.
Komisaris PT SFM Brata Taruna Hardjosubroto mengatakan, di awal berdirinya SFM, produksi tepung terigu regular berukuran 25 kg hanya sekitar 15.000 sak per hari. Kini, produksi yang dilakukan sudah mencapai 35.000 sak per hari yang dibungkus dalam tujuh merek yakni beruang biru, tali emas, pita merah, naga emas, naga biru, naga merah, dan naga hijau.
"Kini kami menghadirkan tepung terigu yang rendah abu dan ukuran terkecil di Indonesia yakni 100 mikron sehingga hasilnya lebih banyak. Kadar airnnya sangat rendah," kata dia.
Sementara itu, Direktur Komisaris SFM Zas Ureawan mengungkapkan, SFM saat ini masuk dalam lima besar produsen tepung terigu dan menguasai 7% pangsa pasar terigu di Indonesia. "Adapun kapasitas produksinya mencapai 1.900 ton per hari," ungkap dia.
Produk SFM saat ini 95% di antaranya dipasarkan ke pasar domestik dan sisanya diekspor ke berbagai negara seperti Korea, Malaysia, Filipina, Timor Leste, Brunei, Singapura, dan Thailand. Saat ini, 40% penjualan produk SFM diserap oleh UKM.
"Kamin juga mencoba menggarap segmen pasar unik yakni UMK kuliner yang mementingkan kualitas dan rasa dengan bahan premium. Mereka berani jual mahal dan laku," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pembangunan Sekolah Rakyat Ditargetkan Rampung Sebanyak 135 Lokasi pada 2026
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Pembangunan Jalan Alternatif Sleman-Gunungkidul Segmen B Segera Dimulai, Pagu Rp73 Miliar
- Luncurkan SPPG di Tridadi Sleman, Menko Muhaimin Ungkap Efek Berantai Bagi Masyarakat
- Produk UMKM Kota Jogja Diminati Peserta Munas VII APEKSI 2025
- Investasi di Sektor Utara Gunungkidul Bakal Digenjot
- Polisi Menangkap Tiga Pelaku Penganiayaan Ojol Pengantar Makanan di Pintu Masuk UGM
Advertisement