Advertisement
CUACA EKSTREM : Budidaya Ikan Disarankan Pindah ke Dalam Ruang

Advertisement
Budidaya ikan menghadapi cuaca ekstrem
Harianjogja.com, BANTUL- Guna mengantisipasi cuaca yang ekstrim bagi budidaya perikanan, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Bantul menyarankan bagi para pembudidaya ikan untuk melakukan sistem indoor. Sistem tersebut dinilai sangat baik karena mampu menjaga suhu air di kolam penampungan ikan.
Advertisement
Kepala Bidang Perikanan Budidaya DKP Kabupaten Bantul, Istriyani mengatakan untuk membuat sistem indoor tersebut para peternak bisa menggunakan paranit atau terpal, atau bisa dengan menggunakan bahan lain yang mampu menyaring cahaya matahari saat siang hari dan menjaga suhu agar tidak terlalu dingin saat malam hari.
“Jadi tidak mesti dengan membuat kolam di dalam ruangan, karena cuaca ekstrem saat ini sangat tidak menguntungkan bagibudidaya ikan, sat panas terasa sangat panas namun saat malam hari cuaca begitu dingin,” katanya, Kamis (16/6/2016).
Dengan sistem ini, baik juga untuk menjaga kualitas ikan agar terhindar dari penyakit seperti jamur pada kulit ikan dan bakteri. Ia juga menambahkan, penyakit lain bagi ikan yang berasal dari cacing jangkar juga dapat dihindari.
Sementara itu Staff Budidaya DKP Kabupaten Bantul, Jumadi mengatakan pada cuaca yang ekstrem ikan sangat mudah terjagkit penyakit, bahkan salah satu penyakit yang disebabkan oleh hama cacing jangkar tersebut ternyata sangat mematikan bagi ikan.
“Cacing jangkar itu sangat mudah hidup di cuaca seperti ini, dan salah satu untuk menghilangkannya ya itu hanya dicabut langsung dari badan ikan. Sementara jika tidak dihilangkan maka ikan yang terkena cacing ini bisa sampai mati,” ujarnya.
Selain itu petugas DKP juga menyarankan agar kebersihan air bagi budidaya ikan selalu diperhatikan, kemudian pemberian vitamin c bagi hewan juga harus rutin diberikan. “Selain pemberian vitamin, jika ikan sudah terkena penyakit jamuran makwa bisa dihilangkan dengan menggunakan garam dapur, itu pengobatan secara alami dan lebih baik,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Profil Pangeran Alwaleed 'Sleeping Prince' Arab yang Meninggal Dunia usai Koma 20 Tahun
Advertisement

Agenda Wisata di Jogja 19-31 Juli 2025, dari Pertamax Turbo Drag Fest 2025, Gamelan Festival, KAI Bandara Night Fun Run hingga Tour De Merapi
Advertisement
Berita Populer
- Kunjungi Koperasi Desa Merah Putih Sinduadi, Menko Pangan, Zulhas : Saya Kira Terbaik
- Warga Sleman Mulai Terima Bantuan Pangan Beras, Segini Jumlahnya
- Perkenalkan, Ini Lokomotif Hasil Reverse Engineering KAI dalam Jambore IRCC di Balai Yasa Yogyakarta
- Jembatan Pandansimo Siap Dioperasikan Seusai Audit Keselamatan, Target Paling Lambat 15 Agustus
- Kasus Korban Penipuan Kamboja, Disnakertrans Jogja Upayakan Tak Terulang
Advertisement
Advertisement