Advertisement

Jogja Jadi Kota Terakhir Murid5 Bergerak

Rabu, 30 November 2016 - 16:45 WIB
Nina Atmasari
Jogja Jadi Kota Terakhir Murid5 Bergerak Kunjungan panitia kampanye pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar (SPM Dikdas) di Harian Jogja, Selasa (29/11/2016). (Arief Wahyudi/JIBI - Harian Jogja)

Advertisement

Jogja menjadi kota terakhir penyelenggaraan Murid5 Bergerak

Harianjogja.com,JOGJA - Kota Jogja menjadi tempat terakhir sekaligus momen penutupan rangkaian kampanye pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar (SPM Dikdas) secara nasional. Rangkaian acara kampanye tersebut dituangkan dalam kegiatan publik serta film berjudul Murid5 Bergerak.

Advertisement

Tim Advokasi Kampanye SPM Dikdas Agung Sri Handayani mengungkapkan, Murid5 Bergerak pertama kali dihelat di Palembang, 20 Agustus lalu.

Acara berlanjut di Gorontalo, 24 September lalu. Kemudian di Sorong, 27 Oktober lalu. Dalam setiap acara yang sudah berlangsung di masing-masing wiayah, Murid5 Bergerak selalu mendapat sambutan meriah. Demikian halnya kegiatan yang berlangsung di Jogja.

Agung menjabarkan, dalam upaya pencapaian layanan pendidikan yang berkualitas, Murid5 Bergerak dikemas sebagai rangkaian acara kreatif pemenuhan SPM Dikdas.

"Sama halnya seperti acara yang sudah berlangsung di Palembang, Gorontalo dan Sorong maka acara di Jogja juga dimeriahkan dengan aneka lomba," papar Agung sebagaimana dalam rilis yang diterima Harianjogja.com Selasa (29/11/2016).

Jenis lomba yang diadakan adalah menggambar dan mewarnai untuk siswa SD/MI. Kemudian lomba akting dan menyanyi untuk siswa SMP/MTs.

Agung berharap para siswa, orangtua dan guru tingkat pendidikan dasar bisa terus mengikuti serial film Murid5 Bergerak.

"Serial ini menjadi pertama kalinya di Indonesia yang digarap secara serius dan kreatif dalam rangka mendorong pemenuhan SPM Dikdas. Lebih jauh kami berharap masyarakat bisa lebih peduli akan pentingnya SPM Dikdas," jelas Agung.

Murid5 Bergerak ini pun sudah bisa dilihat lewat Youtube. Rating penontonnya cukup tinggi. Dalam tiga pekan serial ini mampu menyedot 190.000 viewer.

Tontonan ringan sarat makna bertemakan SPM Dikdas ini diharapkan membawa dampak positif agar semua pihak bisa lebih maksimal menggairahkan SPM Dikdas demi kemajuan pendidikan di Tanah Air.

"Tercapainya SPM Dikdas di Indonesia memerlukan perhatian dan kerjasama semua pihak. Hal ini akan memberikan sumbangan penting bagi kegiatan belajar mengajar yang baik, nyaman dan berkualitas bagi siswa Indonesia," papar Agung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Bidik Dugaan Penggelembungan Harga APD Covid-19

News
| Sabtu, 20 April 2024, 14:17 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement