Advertisement
Lowongan Kerja Sistem Online Masih Belum Efektif di Kulonprogo
Advertisement
Lowongan kerja melalui sistem online dianggap masih belum efektif
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO-Informasi penyerapan tenaga kerja melalui sistem online dianggap tidak efektif dilakukan di kawasan Kulonprogo. Pasalnya, masyarakat awam masih minim yang menggunakan jaringan internet guna pencarian informasi.
Kepala Desa Kalirejo, Kokap, Lana mengatakan bahwa daerahnya termasuk salah satu daerah di Kulonprogo yang masih sulit mendapatkan jaringan telekomunikasi khususnya bagi penggunaan internet. Jaringan internet saat ini kebanyakan hanya didapatkan melalui telepon seluler.
Selain itu, generasi muda sebagai objek kesempatan kerja juga masih menggunakan jaringan internet hanya sebagai media hiburan semata. “Jarang sekali yang sudah melek mengakses informasi lewat internet,” ujarnya ketika dikonfirmasi pada Senin (5/12/2016).
Selama ini, sosialisasi akan informasi pekerjaan banyak dilakukan dengan cara manual. Salah satunya dengan memberitahukan kepada masyarakat ketika ada pertemuan di desa.
Pemerintah desa juga berusaha menyampaikan dengan menempelkan informasi di kaca-kaca kantor. Namun hal tersebut cenderung sia-sia karena memang minat membaca dan mencari informasi masyarakat masih rendah sekali.
Pola masyarakat yang masih didominasi kehidupan pertanian membuat kesempatan kerja di bidang perindustrian cenderung tidak terpikirkan.
Agung Raharjo, anggota DPRD Kulonprogo Komisi IV Bidang Kesejahteraan Rakyat mengatakan pemerintah harus gencar melakukan sosialisasi untuk kesempatan kerja yang tersedia kepada masyarakat.
Jika memang sistem online sulit untuk merambah seluruh lapisan masyarakat maka ada sejumlah alternatif lainnya. Agung menyebutkan sejumlah alternatif antara lain via short message service (SMS), surat, kurir, dan perangkat desa setempat.
Meski harus tetap mengikuti perkembangan zaman namun pemerintah juga harus tetap bisa mengakomodir kebutuhan masyarakat secara menyeluruh.
Lebih lanjut, jika permasalahannya adalah pada minat masyarakat yang masih minim maka yang utama adalah membangkitkan sifat proaktif masyarakat. Pasalnya, menjadi hal yang percuma apabila disediakan lahan informasi jika masyarakats sendiri bersikap pasif.
“Canaker [Calon tenaga kerja] perlu mendapat pelatihan agar proaktif,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- DPRD DIY Setujui Perubahan Propemperda DIY Tahun 2024
- Tol Jogja-Solo Beroperasi Gratis untuk Mudik Lebaran 2024, Ini Ketentuan Mobil Melintas dan Pintu Keluar Masuknya
- Farmasi UAD Kembali Giatkan Sekolah Lansia Segar Guna Tingkatkan Kesehatan Lansia di Wirobrajan
- Stok Darah dan Layanan Donor Darah di PMI Kabupaten & Kota di DIY, Kamis 28 Maret 2024
- Baznas Jogja Buka Booth di Pusat Keramaian, Permudah Masyarakat Bayar Zakat
Advertisement
Advertisement