Advertisement
Gubernur DIY Berharap Moratorium Hotel Diperpanjang

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X berharap moratorium pembangunan hotel agar diperpanjang karena tingkat hunian yang belum begitu baik.
Advertisement
“Itu wewenang kabupaten dan kota. [Tapi] saya berharap karena sudah terlalu banyak hotel, harus diverifikasi betul. Kalau memang average masih berkisar 45-50 persen, moratorium diperpanjang. Kalau sudah 70 persen okupansinya, baru boleh dibuka moratorium dan investasinya,” kata Sri Sultan HB X kepada wartawan di DPRD DIY, Senin (16/10/2017).
Ia menyatakan, okupansi hotel masih berkisaran di angka 50%, lalu moratorium dibuka dan hotel lain bermunculan. Oleh karen itu jumlah orang yang menginap akan semakin turun. Pada ada akhirnya semua pemilik hotel akan rugi. Sri Sultan HB X berpendapat, tentu itu bukan tujuan orang untuk berinvestasi.
Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat itu menambahkan, sekalipun pada 2019 nanti New Yogyakarta International Airport akan beroperasi, tapi tidak otomatis orang akan langsung berbondong-bondong berinvestasi untuk membuat hotel.
“Enggak ada. Paling lima tahun setelah itu [baru investasi] karena harus melihat perkembangan arah penumpang pesawat dan sebagainya kan dihitung. Mereka tinggal dimana, pergi kemana abis dari bandara,” ucap dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY mendorong Pemerintah Jogja memperpanjang moratorium pembangunan hotel sampai 2021. Sebab, jumlah hotel terlalu banyak, sementara tingkat hunian hotel masih dibawah rata-rata.
Ketua PHRI DIY, Istidjab Danunagoro menyatakan, untuk periode Januari-Juli tahun 2017, tingkat hunian hotel bintang rata-rata masih diangka 58% dan hotel bintang 20%. Ia menyebut saat libur panjang, hanya hotel-hotel dalam ring satu atau kawasan Malioboro yang mencapai angka di atas 60%.
Wali Kota Jogja Haryadi Suyuti mengatakan rencananya moratorium pembangunan hotel memang akan diperpanjang, tapi sampai berapa lama ia belum bisa memberikan jawaban.
Dalam kesempatan tersebut, ia menyanggah data yang menyebut okupansi hotel di Jogja berkisar di angka 50%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Senggol Jogja, Blunder Ade Armando Bisa Gerus Suara PSI dan Elektabilitas Prabowo
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Permudah Pelanggan KRL, KAI Commuter Line Luncurkan Aplikasi C-Access
- 100 Pemuda Ikuti Latihan Kepemimpinan di Jogja
- Dispar DIY Genjot Kunjungan Wisatawan di Desember Ini
- Tak Melulu di Malioboro, Dispar DIY Sebut Desa Wisata Kini Jadi Favorit Wisatawan
- Tak Kantongi Izin Kepolisian, Empat Agenda Kampanye di Jogja Batal
Advertisement
Advertisement