Advertisement
Benarkah Gadis Bisu Tuli di Bantul Diperkosa sebelum Dibunuh? Ini Jawaban Pelaku

Advertisement
Gadis bisu tuli di Bantul Utami Dwi Cahyo, 26, warga Dusun Plawonan, Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu menjadi korban pembunuhan
Advertisement
r
Harianjogja.com, BANTUL- Gadis bisu tuli di Bantul Utami Dwi Cahyo, 26, warga Dusun Plawonan, Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu menjadi korban pembunuhan. Mayatnya ditemukan tnpa busana di kamar rumahnya.
Pelakunya, Andreas Fransiskus Keis Wafa, 43, diringkus di sekitar Pasar Kranggan Senin (20/11/2017) sekitar pukul 03.00 WIB.
Terkait dugaan pemerkosaan karena korban ditemukan dalam keadaan tanpa busana, Kapolres Bantul, AKBP Imam Kabut Sariadi menyebut dugaan tersebut didasarkan atas temuan saat olah TKP. Namun hingga kini pihaknya belum dapat menyimpulkan karena masih menunggu hasil visum dari RS Bhayangkara.
Apalagi, menurut Imam, pelaku juga membantah dirinya memerkosa korban. "Masih kami dalami dugaan pemerkosaan ini sambil menunggu uji laboratorium," katanya, Senin (20/11/2017).
Adapun sejumlah barang yang digondol pelaku usai menghabisi korban antara lain televisi dan sejumlah perhiasan milik korban seperti giok, liontin dan kalung. Sedangkan uang tunai senilai Rp4 juta yang dinyatakan hilang oleh keluarga masih dipastikan kebernarannya.
Imam menjelaskan, menurut pengakuan pelaku sejumlah barang berharga ini dibawanya ke sekitar Pasar Kranggan dengan berjalan kaki untuk ia jual. Bahkan, pelaku sempat menawarkannya ke salah satu pembeli yang notabene adalah kawannya.
Hanya pembeli tersebut menolaknya karena curiga asal pelaku mendapatkan barang-barang tersebut. Apalagi selama lima tahun berada di Jogja, pelaku tak memiliki tempat tinggal dan pekerjaan alias pengangguran. Lebih lanjut Imam menjelaskan pelaku dijerat dengan Pasal 365 Ayat 3 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Sementara itu, Andreas Fransiskus Keis Wafa berdalih tidak memiliki niat merampok apalagi membunuh korban. Saat itu, ia menuturkan hendak mencuci muka di sumur rumah korban tetapi melihat keadaan rumah kosong dari ujung ke ujung. "Mau cuci muka, malamnya habis minum," tuturnya.
Ia mengaku terpaksa mencuri karena desakan kebutuhan hidup sehari-hari yang harus ia penuhi. Padahal ia tak memiliki pekerjaan dan selama ini hanya membuat gelang untuk dijual di sekitar kawasan Malioboro.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Banjir di Kawasan Puncak Bogor, Satu Orang Meninggal Dunia dan 2 Masih Hilang
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Bencana Kekeringan Melanda Bantul, Sumber Air Mengering, Warga Trimurti Andalkan Bantuan Droping Air Setiap Hari
- Jadwal DAMRI Jogja ke Semarang Hari Ini
- Top Ten News Harianjogja.com, Minggu 6 Juli 2025: Kasus Mas-mas Pelayaran, Kapolda DIY Digugat hingga Sekolah Kekurangan Siswa
- Perizinan Penambangan di DIY Dibatasi Sebulan, Penggunaan Alat Disesuaikan dengan Lokasi Tambang
- Cek! Jadwal Bus Sinar Jaya dari Malioboro Jogja ke Pantai Parangtritis Bantul dan Pantai Baron Gunungkidul
Advertisement
Advertisement