Ada 20 Biro Haji dan Umrah Ilegal di DIY, Jika Nekat Beroperasi akan Dipidanakan
Advertisement
Kantor Wilayah Kementerian Agama ( Kanwil Kemenag) DIY mencatat masih ada 20 biro travel haji dan umrah yang beroperasi tanpa izin
Harianjogja.com, JOGJA--Kantor Wilayah Kementerian Agama ( Kanwil Kemenag) DIY mencatat masih ada 20 biro travel haji dan umrah yang beroperasi tanpa izin di Bumi Mataram. Pengawasan terus dilakukan. Jika tetap nekad beroperasi, sebelum mengurus izin secara resmi, maka mereka akan dipidanakan.
Advertisement
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag DIY Noor Hamid mengatakan, pada penyisiran di Bulan Mei 2017 ditemukan 40 perusahaan yang belum memiliki izin operasional sebagai Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) dan/atau Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK).
“20 itu sebenarnya dari 40 biro. Lalu diberikan peringatan, kemudian tinggal sisa 25 pada November 2017, karena 15 lainnya sudah mengurus izin. Pada surat teguran sudah kami sampaikan jangan sampai membuka perekrutan umrah lagi. Pada awal 2018, sudah ada lima biro yang mengajukan izin. Jadi tinggal 20 yang belum berizin,” ucap Hamid melalui sambungan telepon, Sabtu (20/1/2018).
Ke-20 biro haji dan umrah itu, sambung Hamid, ada yang sudah beroperasi sejak empat tahun lalu, tapi juga ada yang berpraktik baru beberapa bulan terakhir. Sebagian dari mereka mengaku mengantongi PPIU dan PIHK, padahal sebenarnya hanya berstatus travel wisata.
Rata-rata juga hanya mendompleng nama biro yang telah berizin.
Kanwil Kemenag DIY telah menjalin kerjasama dengan Polda DIY serta Satpol PP untuk melakukan pengawasan. Ia menyebut, jika perusahaan tersebut masih merekrut peserta umrah, maka mereka akan dikenai pidana.
“Surat teguran ditembuskan ke Kapolda DIY. Jadi ini masa pengawasan dan sekarang menjadi otoritas kepolisian untuk mengawasi. Kalau masih tetap melanggar dan beroperasi akan kena pidana,” tambahnya.
Hal ini diatur pada pasal 63 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji. Pasal itu berbunyi, setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak bertindak sebagai penyelenggara penyelenggaran umrah dengan mengumpulkan uang dipidana paling lama enam tahun dan didenda paling banyak Rp500 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Dinas Kebudayaan Gelar Malam Anugerah Kebudayaan dan Launching Aplikasi SIWA
- Pemkab Bantul Kembali Bagikan 250 Pompa Air Berbahan Bakar Gas ke Petani
- KPH Yudanegara Minta Paguyuban Dukuh Bantul Menjaga Netralitas di Pilkada 2024
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
- Terbukti Langgar Netralitas, Seorang ASN di Bantul Dilaporkan ke BKN
Advertisement
Advertisement