Advertisement

KISAH INSPIRATIF : Warga Gunungkidul Ini Kembangkan Aloevera, Hasilnya Luar Biasa

Herlambang Jati Kusumo
Rabu, 21 Februari 2018 - 00:20 WIB
Nina Atmasari
KISAH INSPIRATIF : Warga Gunungkidul Ini Kembangkan Aloevera, Hasilnya Luar Biasa

Advertisement

Warga desa Jeruklegi, Katongan, Nglipar kembangkan budidaya tanaman Aloevera atau dikenal masyarakat dengan nama lidah buaya

 
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL--Warga desa Jeruklegi, Katongan, Nglipar kembangkan budidaya tanaman Aloevera atau dikenal masyarakat dengan nama lidah buaya, untuk olahan minuman.

Advertisement

Pembudidaya awal pertanian tersebut, Sumarni mengatakan awalnya budidaya tersebut juga tidak diduganya akan berkembang sampai sekarang.

"Awal itu mulai 2014 anak saya yang kuliah di Jakarta menyuruh saya menyisakan lahan untuk menanam Aloevera. Tapi waktu itu saya pikir untuk apa tanaman seperti itu,"ujarnya.

Sumarni mengatakan ide tersebut karena melihat petani lokal yang hanya menanam tanaman itu-itu saja. Sehingga dia mengatakan anaknya punya ide untuk mengembangkan tanaman yang lain. Sempat mengalami kegagalan dari 500 bibit yang ditanam hanya tinggal 300 yang berhasil, itupun tidak maksimal.

Seiring berjalannya waktu di 2016, Sumarni mulai mencoba-coba membuat olehan Aloevera itu. Pada awalnya dibuatnya kue Aloevera. Setelah itu dia mencoba membuat minuman gelas dengan olahan Aloevera.

Setelah itu minuman tersebut ditawarkan ke saudara-saudaranya. Dari 100 gelas yang dibuatnya di awal ternyata langsung habis. Akhirnya diapun terus mengembangkan usahanya itu. Dia menitipkan minuman buatannya itu ke pasar-pasar.

Kini warga Jeruklegi juga turut mengembangkan Aloevera itu, dari bantuan pihak swasta. Setidaknya setiap KK menanam 50 bibit Aloevera, setidaknya ada 100 KK yang menanam saat ini. Karena warga yang menanam belum bisa mengolah sendiri, biasanya disetorkan ke Sumarni.

Saat ini budidaya dan usahanya semakin berkembang. "Tanaman aloevera saya sekarang sekitar satu hektare, ditambah warga-warga yang menanam juga. Sampai saat ini perharinya untuk penjualan minuman sekitar 150 gelas dengan harga satuan Rp2.000-Rp5.000 tergantung ukuran, itu juga masih kurang sebenarnya. Kendala bahan baku masih kurang terkadang," ujarnya.

Dia berharap, ke depannya budidaya dan usaha olahan Aloevera itu semakin berkembang, sehingga dapat mendukung perekonomian warga sekitar juga, yang juga mulai membudidayakan. Selain itu juga dia kedepannya akan berusaha membuat olahan makanan lain dari Aloevera itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal

News
| Jum'at, 19 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement