Advertisement

Seorang Warga Bantul Meninggal karena Leptospirosis

I Ketut Sawitra Mustika
Kamis, 22 Maret 2018 - 20:20 WIB
Nina Atmasari
Seorang Warga Bantul Meninggal karena Leptospirosis

Advertisement

Dinas Kesehatan DIY mencatat, sejak awal 2018 hingga kini, sudah ada 50 suspect leptospirosis di Bumi Mataram

 
Harianjogja.com, JOGJA-Dinas Kesehatan DIY mencatat, sejak awal 2018 hingga kini, sudah ada 50 suspect leptospirosis di Bumi Mataram. Dari jumlah itu, 13 meninggal dunia. Satu diantaranya dinyatakan positif mengidap penyakit yang disebabkan bakteri leptospira itu. Warga diimbau untuk berperilaku hidup bersih.

Advertisement

Dari data yang dimiliki Dinas Kesehatan DIY, kasus kematian terbaru yang diduga berhubungan dengan leptospirosis menimpa warga Sleman, Selasa (20/3/2018).

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DIY Setyarini Hestu Lestari menyampaikan, untuk kasus yang menimpa warga Sleman, pihaknya belum bisa memastikan positif mengidap Leptospirosis, sebab hingga kini belum dilakukan aduit.

“Nanti akan kami lakukan audit, karena meninggalnya baru kemarin. Saat ini masih koordinasi dulu dengan [Dinas Kesehatan] Sleman,” ucap Rini di Kompleks Kepatihan.

Ia melanjutkan, dari 13 orang yang meninggal, suspect yang sudah dinyatakan positif hanya satu, yakni kasus yang terjadi di Bantul. Untuk wilayah Bantul, ada 27 orang yang dicurigai mengidap Leptospirosis. Enam diantaranya meninggal dunia. Tapi, setelah dilakukan audit, lima penderita dinyatakan negatif.

Penderita yang dinyatakan positif itu meninggal pada Februari lalu. Ia warga asal Dlingo dan berprofesi sebagai petani. Rini mengungkapkan, petani memang punya faktor risiko terserang leptospirosis, karena pekerjaannya berhubungan dengan air.

Adapun suspect yang meninggal dunia di daerah lain seperti Kota Jogja (dua orang), Kulonprogo (dua orang) dan Gunungkidul (dua orang) belum dilakukan audit. “Yang itu saja belum di audit, apalagi yang di Sleman," tambah Rini.

Sebagai informasi, Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira yang disebarkan melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi bakteri ini. Beberapa jenis hewan yang dapat menjadi pembawa leptospirosis, yaitu anjing, hewan pengerat seperti tikus, dan kelompok hewan ternak seperti sapi, serta babi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement