Advertisement

Harga Gabah Terus Merosot

Sekar Langit Nariswari
Selasa, 27 Maret 2018 - 16:20 WIB
Nina Atmasari
Harga Gabah Terus Merosot

Advertisement

Pemkab Bantul mengatakan Gabah Kering Panen (GKP) yang harganya terus merosot bakal diserap oleh Bulog

Harianjogja.com, BANTUL-Pemkab Bantul mengatakan Gabah Kering Panen (GKP) yang harganya terus merosot bakal diserap oleh Bulog. Saat ini, harga gabah kering mencapai Rp4.200 per kilogram merata di seluruh wilayah di Bantul.

Advertisement

Harga gabah kering kini berkisar Rp4.200 per kilogram setelah sebelumnya terus merosot sejak Februari lalu. Kepala Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikananan Bantul, Pulung Haryadi mengatakan disiapkan solusi bagi petani berupa penyerapan oleh Bulog dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) seperti yang ditetapkan oleh pemerintah. Ia mengatakan saat ini harga tersebut berada di angka Rp4.440 per kilogram.

"Kalau yang di bawah harga itu maka Bulog akan menampung sesuai dengan harga yang ditetapkan oleh pemerintah," katanya kepada Harianjogja.com, Selasa (26/3/2018).

Gapoktan yang bermitra bisa mengajukan permintaan tersebut secara kolektif kepada pemerintah agar gabahnya segera dibeli. Permintaan tersebut bisa diajukan sesegera mungkin apabila dirasa dibutuhkan. Pulung mengatakan, berdasarkan pantauan petugas di lapangan, harga tersebut memang merata di semua kecamatan.

Penyebabnya ialah panen raya yang terjadi pada bulan lalu di Bantul. Setidaknya sekitar 3.000 hektare lahan pertanian Bantul masuk masa panen raya sehingga persedian gabah cukup tinggi.

Namun, Pulung menyebutkan jika harga gabah saat ini masuk kategori standar alias belum merugikan petani. Pola serupa juga terjadi pada harga jual beras di tingkat petani yang saat ini berkisar Rp8.500 sampai Rp9.000 per kilogram.

Harga tersebut, katanya, cukup aman dan masuk dengan angka yang ditetapkan oleh pemerintah yakni Rp9.250 per kilogram. Bantul sendiri menerapkan program Tiada Hari Tanpa Panen dan Tanam untuk mencapai kedaulatan pangan.

Selain pasokan pangan yang aman, cara ini dianggap akan bisa menstabilkan harga gabah maupun beras. "Enggak ada kelangkaan maupun kelebihan, harganya tapi juga tidak bisa tinggi sekali tapi juga tidak melorot," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement