Advertisement

Anggota Dewan Ditolak Masuk Jepang

I Ketut Sawitra Mustika
Rabu, 04 April 2018 - 14:20 WIB
Arief Junianto
Anggota Dewan Ditolak Masuk Jepang Ilustrasi Gedung DPRD DIY

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Seorang anggota DPRD DIY ditolak masuk Jepang lantaran terganjal urusan dokumen Visa. Akibatnya, legislator yang bernama Slamet itu pun harus dipulangkan kembali ke Tanah Air.
        Selain Slamet, anggota DPRD DIY yang berangkat ke Jepang adalah Suparja (Fraksi Nasdem), Zuhrif Hudaya (Fraksi PKS), Dwi Wahyu B. (Fraksi PDIP). Mereka ditugaskan Pimpinan DPRD DIY mendampingi kegiatan Pemda DIY selama di Jepang, dari tanggal 2-8 April 2018.
Slamet mengatakan sebelum berangkat ke Jepang, Sekretariat DPRD DIY sudah mengurus paspor biru bagi anggota dewan yang ditugaskan. Rombongan berangkat dari Bandara Internasional Adisutjipto pada tanggal 2 April.
        Rombongan tiba di Bandara Narita, Jepang keesokan harinya pada pukul 09.00 waktu setempat. Karena Slamet menggunakan kursi roda, dirinya menggunakan jalur berbeda dengan anggota DPRD DIY lainnya. Saat sampai di pintu pemeriksaan, petugas imigrasi menanyakan dokumen perjalanan. Lalu diserahkanlah paspor biru tersebut.
        "Ternyata di dalam paspor itu enggak ada visanya. Karena sama, sebenarnya teman-teman [anggota DPRD lainnya] juga sama. Karena itu perjalanan dinas yang hanya lima hari di sana sehingga tidak perlu visa, itu pemahaman kami. Dari pihak imigrasi pintu utama bisa memahami, mereka lolos. Tapi yang periksa saya di pintu lain tetap harus ada visa," ujar Anggota Komisi A DPRD DIY ini ketika dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (4/4).
        Dengan bantuan pramugari maskapai Garuda Indonesia dan petugas bandara sebagai penerjemah, Slamet berusaha menjelaskan dirinya datang bersama rombongan untuk menghadiri sebuah undangan. Kepada petugas imigrasi, ia menerangkan teman-temannya sudah menunggu di luar.
Akan tetapi lantaran ponselnya roaming, Slamet tidak bisa menghubungi kawan-kawannya. Ia meminta waktu untuk berkoordinasi dengan anggota rombongan yang lain, sebab surat undangan dibawa oleh pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY. Tapi sayangnya pihak imigrasi enggan memberikan waktu.
        Satu setengah jam setelah mendarat di Jepang, Slamet langsung dipulangkan kembali. "Atas kejadian tersebut saya menyesalkan atas tindakan pihak imigrasi Jepang yang tak mau memberi waktu untuk saya untuk bisa koordinasi dengan rombongan. Padahal kan HP saya baru connect [dengan Internet] setelah dapat Wifi di lounge bandara itu," kata dia.
         Atas kejadian itu, dia sudah lapor kepada Pimpinan DPRD DIY, Pimpinan Fraksi Golkar DPRD DIY dan Sekretariat DPRD DIY. Tak hanya itu, Slamet pun langsung menyampaikan keluhan melalui Facebook kepada Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia.
"Mereka [Kedutaan Besar Jepang] sangat menyesalkan. Namun, karena ini membutuhkan waktu untuk koordinasi dengan beberapa bagian di sana, mereka minta waktu untuk menjawabnya," kata Slamet.

Advertisement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina

News
| Rabu, 24 April 2024, 15:07 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement