Advertisement

Buruh Jogja Ajukan 6 Tuntutan, Apa Saja?

Abdul Hamied Razak
Sabtu, 28 April 2018 - 09:17 WIB
Kusnul Isti Qomah
Buruh Jogja Ajukan 6 Tuntutan, Apa Saja? Ilustrasi aksi Hari Buruh (May Day). - JIBI/Harian Jogja

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-Para buruh menuntut enam hal pada peringatan hari buruh atau May Day 1 Mei mendatang. Tuntutan yang disuarakan mulai dari peraturan pengupahan hingga hak berserikat yang selama ini belum dipenuhi.

Ketua Konfederansi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Kota Jogja Tri Agus Haryadi mengatakan, ada enam tuntutan yang disuarakan pada peringatan May Day, Selasa (1/5/2018) nanti. Selain mencabut Peraturan Pemerintah No.78 tahun 2015 tentang pengupahan, buruh juga meminta implementasi jaminan kesehatan, jaminan ketenagakerjaan dan jaminan pensiun.

Advertisement

“Jaminan pensiun bagi pekerja itu adalah kebijakan baru. Sebagian besar perusahaan belum mengikutkan pekerja pada program jaminan pensiun di BPJS Ketenegakerjaan ini,” katanya, Jumat (27/4/2018).

Tuntutan lainnya yang akan disuarakan adalah penghapusan sistem pekerja alih daya atau out sourcing. Selama ini masih banyak perusahaan menerapkan sistem yang merugikan kaum buruh ini. Hal keempat, buruh juga meminta agar hak pekerja berserikat juga diberikan oleh pemberi upah.

"Kami juga menolak revisi Undang Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan," katanya.

Rencananya enam tuntutan pekerjaan itu juga akan disuarakan dalam peringatan May Day di bali kota. Meski demikian, diakuinya ada sebagian buruh yang akan menyuarakan aspirasi dengan menggelar aksi. Terutama pengurus SPSI di tingkat pusat di Jakarta.

“Kami juga akan suarakan aspirasi pekerja itu secara kondusif pada peringatan di balai kota. Kami memperingati hari buruh secara kondusif karena Kota Jogja adalah kota wisata, agar wisatawan tidak terganggu dan tetap nyaman,” terangnya.

Anggota SPSI Kota Jogja sektor perhotelan Muhammad Affandi mengatakan, keenam tuntutan yang disuarakan para buruh diharapkan dapat diterima, baik oleh pemerintah maupun pelaku usaha. Dengan begitu diharapkan keadaan buruh yang bisa lebih baik di tengah perkembangan di Kota Jogja.

"Kami tidak demo-demo tapi memperingati dengan kegiatan senam bersama di balai kota,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Akhirnya, Museum Louvre Dibuka Kembali

Akhirnya, Museum Louvre Dibuka Kembali

News
| Rabu, 22 Oktober 2025, 21:07 WIB

Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia

Wisata
| Minggu, 19 Oktober 2025, 23:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement