Advertisement

Daftar Sekolah Negeri untuk Siswa Korban Blankspot di Jogja Seperti Berjudi

Salsabila Annisa Azmi
Senin, 23 Juli 2018 - 19:50 WIB
Bhekti Suryani
Daftar Sekolah Negeri untuk Siswa Korban Blankspot di Jogja Seperti Berjudi Para orang tua murid korban blankspot mendaftarkan anak mereka di Dinas Pendidikan Kota Jogja untuk berebut 9 kursi kosong sekolah negeri, Senin (27/7/2018). - Harian Jogja/Salsabila Annisa Azmi

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA- Pemberian kursi kosong sekolah negeri bagi siswa korban blankspot dimulai Senin (23/7/2018) pukul 08.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB nanti. Waktu ini dirasa cukup sempit bagi para orang tua dan wali siswa untuk menentukan pilihan sekolah. Hal tersebut membuat mereka gambling alias seperti berjudi memperhitungkan satu pilihan sekolah.

Warga RW 02 Gedongkiwo, Mantrijeron, Firdaus, datang ke Dinas Pendidikan Kota Jogja tepat pukul 08.00 WIB memperjuangkan kursi sekolah negeri untuk adiknya, Muhammad Faza Al Kautsar yang saat ini telah bersekolah di SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta.

Advertisement

Dia mengatakan berkas yang harus disiapkan adalah Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN), bukti verifikasi pendaftaran PPDB 2018 dan formulir pendaftaran.

"Kemarin saya mendaftarkan Faza di SMP 2,7,10, dan 16. Saat RTO sementara saya cocokin ternyata enggak keterima. Saya coba masukin 16 pilihan full, tetap enggak keterima. Ternyata blankspot. Sekarang di waktu yang sempit ini saya pilih SMP Negeri 3 Yogyakarta," kata Firdaus seusai menyerahkan berkas pendaftaran kepada petutas Dinas Pendidikan Kota Jogja, Senin (23/7/2018).

Firdaus mengatakan setelah dia membaca surat kabar terkait informasi pembukaan kursi kosong sekolah negeri, dia langsung menghitung perkiraan jarak terjauh yang akan mendaftar pagi ini untuk memperebutkan tiga kursi kosong di SMP Negeri 3 Yogyakarta. Jarak dari RW nya menuju sekolah tersebut sekitar dua kilometer, namun dia merasa sekolah tersebut paling memungkinkan untuk dipilih.

"Memang kalau dibanding SMP 13, ya lebih dekat ke SMP 13 jaraknya dari RW hanya 1,8 kilometer. Tetapi di SMP 13 hanya satu kursi, sedangkan kecamatan saya paling banyak siswa blankspotnya. Ini pada mau daftar. Saya enggak mau gambling di waktu yang cuma sehari ini, jadi saya pilih SMP 3 karena kursinya banyak," kata Firdaus.

Firdaus mengatakan sistem pendaftaran yang hanya sehari dengan sistem offline ini dirasa membingungkan. Firdaus mengatakan dia merasa sedang melakukan tawar menawar kucing di dalam karung. Pasalnya dia tidak bisa melihat berapa jumlah siswa blankspot yang juga memperebutkan kursi di SMP Negeri 3 Yogyakarta serta berapa siswa dengan jarak terjauh yang berkasnya sudah diterima Dinas Pendidikan Kota Jogja.

Namun Firdaus mengatakan pihak sekolah swasta terbuka untuk mengembalikan SKHUN Faza. Nantinya apabila Faza tidak berhasil mendapatkan kursi sekolah negeri, Faza bisa kembali bersekolah di SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta.

Nurhidayat, warga RW 12 Sidomulyo, Tegalrejo, mengatakan saat ini anaknya, Muhammad Faiz telah bersekolah di SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta. Begitu mengetahui kabar pembukaan kursi kosong sekolah negeri bagi siswa korban blankspot, Faiz memohon pada orang tuanya agar mengusahakan kursi tersebut untuknya.

"Kemarin daftar di SMP Negeri 6 Yogyakarta dan SMP Negeri 7 Yogyakarta tapi enggak keterima. Padahal NEMnya ya lumayan 22,36. Itu karena wilayah saya perbatasan selatan jadi kena blankspot. Sekarang kami incar lagi SMP Negeri 7 dan SMP Negeri 11, karena jaraknya paling dekat," kata Nurhidayat saat melakukan verifikasi berkas pendaftaran di Dinas Pendidikan Kota Jogja, Senin (23/7/2018).

Nurhidayat mengatakan untuk mendapatkan kursi kosong sekolah negeri, orang tua harus membawa Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN), bukti verifikasi pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2018 dan formulir pendaftaran. Nurhidayat mengatakan dalam prosedur sederhana dan waktu pendaftaran yang singkat ini, dia hanya gambling menentukan pilihan sekolah.

"Saya baru menentukan pilihan tadi malam saat anak saya memohon pindah ke sekolah negeri karena lihat berita di media. Bagi saya sekolah mana saja asal negeri, karena NEM anak saya memang masih pantas masuk sekolah negeri, dan anaknya juga masih ingin memperjuangkan sekolah negeri," kata Nurhidayat.

Wakil Ketua Bidang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Swasta Lembaga Ombudsman (LO) DIY, Fuad, mengatakan dalam pantauan hari ini, pihaknya menyimpulkan antrean warga termasuk sepi. Hal tersebut berbanding terbalik dengan jumlah RW yang masuk dalam kategori blankspot. Pihaknya telah mengonfirmasi berkas pendaftaran yang diterima hingga pukul 11.00 WIB hanya sekitar 18 berkas siswa.

"Artinya informasi terkait kebijakan ini tidak menyebar secara merata. Mestinya lebih ramai daripada ini. Seharusnya nanti ada perpanjangan waktu pendaftaran, jadi tidak hanya hingga pukul 12.00 WIB saja," kata Fuad. Lebih jauh, Fuad menambahkan adanya perpanjangan waktu tergantung dari Dinas Pendidikan Kota Jogja. Sejauh ini pihaknya tengah mengomunikasikan perpanjangan waktu bagi para pendaftar yang anaknya merupakan korban blankspot.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

AS Disebut-sebut Bakal Memberikan Paket Senjata ke Israel Senilai Rp16 Triliun

News
| Sabtu, 20 April 2024, 17:37 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement