Advertisement

Puncak Musim Kemarau, Warga Lereng Merapi Waspadai Kebakaran Lahan

Irwan A Syambudi
Rabu, 08 Agustus 2018 - 14:15 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Puncak Musim Kemarau, Warga Lereng Merapi Waspadai Kebakaran Lahan Petani mengamati keindahan Gunung Merapi dari area persawahan di Wukirsari, Sleman, belum lama ini. Harian Jogja/Desi Suryanto

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Puncak musim kemarau berpotensi memicu terjadinya kebakaran lahan dan hutan. Untuk mencegah terjadinya kebakaran, warga yang berada di kawasan lereng Gunung Merapi kini mulai melakukan sejumlah antisipasi.

Potensi terjadinya kebakaran lahan dan hutan dapat terjadi seiring dengan terjadinya gesekan antara dahan dan ranting pohon yang mayoritas sudah kering saat kemarau. Hal itu disadari oleh masyakarat yang tinggal di lereng Merapi yang mengandalkan mata pencarian dari lereng Merapi.

Advertisement

Ketua Paguyuban Masyarakat Dusun Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Badiman, mengaku melakukan langkah antisipasi dengan menjaga kelestarian hutan dan lahan di lereng Gunung Merapi "Warga ikut menjaga kelestarian hutan agar tidak terjadi kebakaran," kata dia, Selasa (7/8/2018).

Menurut Badiman, masyarakat selama ini banyak yang bekerja sebagai petani serta peternak sapi. Mereka menggantungkan hidup dari alam di kawasan Merapi, karena mereka mencari pakan ternak dari hutan di lereng Merapi. "Warga mencari rumput untuk pakan ternaknya ke hutan di lereng Gunung Merapi," katanya. Kebakaran lahan di lereng Gunung Merapi akibat musim kemarau pernah terjadi. Pada 2015, sedikitnya 305 hektare lahan di wilayah Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) hangus terbakar.

Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, Djoko Budiyono, menyatakan puncak musim kemarau terjadi pada Agustus ini. Terkait dengan puncak musim kemarau, jajarannya mengimbau kepada masyarakat agar mewaspadai ancaman bencana yang bisa terjadi. "Warga harus menghindari dan mengantisipasi terjadinya kebakaran mengingat risiko tingkat kekeringan cukup tinggi," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Badan Geologi Menyebut Ketinggian Tsunami Akibat Erupsi Gunung Ruang Diprediksi hingga 25 Meter

News
| Kamis, 18 April 2024, 12:57 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement