Advertisement

Ceramah di Kalangan Ibu-Ibu Sering Disusupi Radikalisme, Perempuan Diserukan untuk Berani Menolak

Newswire
Jum'at, 14 September 2018 - 21:50 WIB
Bhekti Suryani
Ceramah di Kalangan Ibu-Ibu Sering Disusupi Radikalisme, Perempuan Diserukan untuk Berani Menolak Ilustrasi. - Ist/AkClinics

Advertisement

Harianjogja,.com, JOGJA- Temu Nasional Seribu Organisasi Perempuan Indonesia menyuarakan soal potensi perempuan terjebak radikalisme.

Keluarga Besar Wirawati Catur Panca mendorong kaum perempuan berani menolak dan melawan apabila menjumpai ceramah atau pidato yang bermuatan paham radikal.

Advertisement

"Perempuan jangan diam saja, harus berani menolak, melawan," kata Ketua Bidang Kebudayaan Keluarga Besar Wirawati Catur Panca Ully Panjaitan yang menjadi salah satu peserta Temu Nasional Seribu Organisasi Perempuan Indonesia dan Sidang Umum Ke-35 International Council of Women (ICW) di Grand Inna Malioboro, Jogja, Jumat (14/9/2018).

Menurut Ully, belakangan ini banyak pidato maupun ceramah keagamaan di kota maupun perdesaan yang menyisipkan unsur radikal. Meski demikian, tidak banyak yang memiliki kesadaran atau berani mengingatkan.

"Apalagi, selain unsur radikal, ada yang dikaitkan dengan politik. Melihat ini harus berani mengingatkan. Kalau perlu, minta jangan dilanjutkan," katanya.

Agar berani mengingatkan, menurut dia, kaum perempuan baik yang berkarier maupum ibu rumah tangga harus memiliki daya kritis dan memiliki kemauan yang kuat untuk menghentikan upaya penyebaran radikal di lingkungannya.

"Jangan biarkan anak bangsa terjangkiti unsur radikal sedikit demi sedikit," katanya.

Senada dengan Sektaris Gabungan Organisasi Wanita Gorontalo, Rahmawati Buhungo. Menurut perempuan berjilbab ini, daya kritis perempuan bisa diperkuat dengan bekal pemahaman agama yang mendalam.

"Kalau pemahaman substansi agamanya setengah-setengah, akhirnya gampang dipengaruhi dan diarahkan kepada hal-hal yang berbau radikal," katanya.

Bagi Rahmawati, seluruh perempuan harus memiliki kesadaran bahwa berbagai paham yang mengarah pada radikalisme akan mengancam masa depan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Kuncinya harus memiliki rasa cinta tanah air," katanya.

Sidang Umum Ke-35 ICW dan Temu Nasional Seribu Organisasi Perempuan Indonesia itu diselenggarakan oleh ICW, Kowani (Kongres Wanita Indonesia), dan didukung penuh oleh Kementerian BUMN dan 35 BUMN, termasuk Kantor Berita Antara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Setelah Lima Hari, 2 Wisatawan yang Berenang di Zona Hahaya Pangandaran Ditemukan Tewas

News
| Rabu, 24 April 2024, 20:07 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement