Advertisement

Pemkab Jangan Hanya Perbaiki Bangunan, Pedagang Pasar Juga Harus Ditata

Bernadheta Dian Saraswati
Selasa, 18 September 2018 - 18:15 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Pemkab Jangan Hanya Perbaiki Bangunan, Pedagang Pasar Juga Harus Ditata Pengendara motor melintas di depan Pasar Prambanan, Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Senin (7/5 - 2018). Harian Jogja/Irwan A.Syambudi

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Forum Pemantau Independen (Forpi) Sleman menggelar focus group discussion (FGD) tentang revitalisasi pasar tradisional di Rumah Dinas Wakil Bupati Sleman, Selasa (18/9/2018). Dalam diskusi tersebut, Forpi mengusulkan revitalisasi tidak hanya dilakukan sebatas bangunan fisik pasar tetapi juga pengelolaan SDM sampai material yang dijual.

Anggota Forpi Sleman, Hempri Suyatna, sekaligus pemateri dalam FGD tersebut menyampaikan tiga hal penting yang perlu dilakukan pasca revitalisasi pasar tradisional adalah pengelolaan SDM pasar, pengelolaan kelembagaan pasar, dan pengelolaan material pasar.

Advertisement

Dari sisi pengelolaan SDM misalnya, dilakukan dengan pedagang tidak menaikkan harga dan pedagang ikut mengelola sampah. Dari sisi kelembagaan, pasar bisa dikelola lembaga tertentu misalnya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) atau Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) agar lebih terstruktur. "Setiap pasar juga harus ada koperasi untuk meminimalisir bank plecit [rentenir]," katanya, Selasa.

Dari sisi pengelolaan material pasar harus ada upaya memperkuat komoditas di pasar tradisional dengan produk lokal agar tidak didominasi produk pabrikan. Selama ini ia melihat pasar tradisional justru didominasi produk pabrikan sehingga nilai lokal belum terangkat. Menurutnya revitalisasi pasar tradisional jangan hanya secara fisik tetapi tetap mempertimbangkan dimensi politis, ekonomi dan aspek struktural.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman, Haris Martapa, yang hadir dalam diskusi menyampaikan dari sisi jumlah SDM, pengelola pasar di Sleman jauh dari ideal. Dari sekitar 15.000 pedagang se-Kabupaten Sleman hanya dilayani oleh 115 petugas mulai dari petugas kebersihan sampai kepala dinas. Sementara dari 115 petugas tersebut, ada beberapa petugas di lapangan yang hanya tamatan SD sehingga manajemen pasar belum mereka kuasai dengan benar. "Yang sudah kami lakukan [untuk pengelolaan SDM pasar] adalah sekolah pasar untuk perwakilan paguyuban pasar, pembinaan pedagang, peningkatan permodalan, pengawasan peredaran pangan, promosi pasar, dan pasar tertib ukur," katanya.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Selama Libur Lebaran 2024, AirAsia Angkut 310 Ribu Penumpang

News
| Rabu, 17 April 2024, 00:17 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement