Advertisement

Sultan Minta Wahana Sekaten Distandarisasi dan Rutin Dicek

Sunartono
Rabu, 14 November 2018 - 19:21 WIB
Nina Atmasari
Sultan Minta Wahana Sekaten Distandarisasi dan Rutin Dicek Sri Sultan hamengku Buwono X-Gubernur DI.Yogyakarta. - Harian Jogja/Desi Suryanto

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X meminta agar seluruh wahan ekstrim di Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) distandarisasi dan dilakukan pengecekan secara rutin. Langkah itu harus dilakukan untuk memberikan rasa aman kepada pengunjung.

HB X mengatakan atas insiden itu perlu diketahui penyebab terbaliknya gerbong bianglala. Banyak kemungkinan penyebab, mulai dari konstruksinya yang kurang bagus atau tidak ada standarisasi dari peralatan di wahana permainan.

Advertisement

"Kalau saya kenapa terjadi? terjadi karena kebetulan [atau bagaimana], ya semua itu mesti tidak disengaja. Atau memang konstruksinya kurang bagus atau standarisasinya kurang bagus, atau memang sekedar kecelakaan karena faktor tertentu, saya kan nggak tahu," terangnya di Kepatihan, Rabu (14/11/2018).

Sultan meminta sebaiknya seluruh wahana ekstrim di PMPS distandarisasi peralatan yang digunakan dengan mengedepankan keamanan. Dengan adanya standarisasi harapannya dapat mengurangi resiko terhadap insiden yang tidak diinginkan.

"Ya itu kalau memang membahayakan keselamatan [wahana ekstrim] mestinya distandarisasi, berarti resiko bisa berkurang," ucapnya.

Raja Kraton Ngayogyakarta ini mengatakan selain standarisasi alat, pengecekan secara rutin juga harus dilakukan sebelum pemakaian. Karena di antara berbagai komponen wahan tersebut tentu akan ada yang mengalam pergerakan akibat getaran saat dioperasikan.

"Karena standarisasi tidak tercapai, pergerakan permainannya itu kan lama-lama sekrup itu kan bisa goyang. Biarpun sudah distandarisasi tetapi karena getaran, gerakan atau apa itu mestinya selalu dicek," katanya.

Pengecekan rutin, kata Sultan, wajib dilakukan meski alat sudah sudah distandarisasi. "Seperti jembatan juga karena ada pergerakan di atasnya, tiga bulan sekali sekrup dan sebagainya kan perlu dicek. Biarpun ada standarisasi [tetap harus dicek], apalagi tidak [tanpa standarisasi]," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Sheila on 7 Bikin Konser di Medan, Pertumbuhan Sektor Pariwisata di Sumut Ikut Subur

News
| Kamis, 25 April 2024, 13:07 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement