Advertisement

Pemerintah Buru Pemasok Ikan Teri Berfomalin di Jogja

Newswire
Jum'at, 16 November 2018 - 11:50 WIB
Bhekti Suryani
Pemerintah Buru Pemasok Ikan Teri Berfomalin di Jogja Ilustrasi ikan teri. - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA- Pemerintah kini tengah memburu pemasok ikan teri berformalin di sejumlah pasar tradisional di DIY.

Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Daerah Istimewa Yogyakarta menelusuri pemasok ikan teri yang mengandung formalin yang ditemukan beredar di pasar-pasar tradisional di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Advertisement

"Saat ini kami masih memantau dulu siapa pemasoknya. Kalau sudah tertangkap harapannya ini [pasokan ikan teri berformalin] bisa dihentikan," kata Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) DIY Diah Tjahjonowati di Jogja, Kamis (15/11/2018).

Menurut Diah, ikan teri berformalin ditemukan tim dari BBPOM DIY di sejumlah pasar tradisional di lima kabupaten/kota saat instansi tersebut melakukan inspeksi mendadak selama 2018.

"Ikan teri mengandung formalin ini kadang-kadang sepekan tidak ada, kemudian muncul lagi tergantung pemasoknya," kata dia.

Untuk melakukan penelusuran mengenai mata rantai pasok ikan teri berformalin, BBPOM DIY akan berkoordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) DIY.

"Sebetulnya ini sudah lama. Pasarnya secara spesifik kami masih belum bisa menyebutkan yang jelas ada penyalahgunaan formalin untuk ikan teri di pasar-pasar tradisional. Nanti kami akan berkoordinasi dulu dengan dinas kelautan," kata dia.

Ia menduga pasokan ikan teri berformalin berasal dari daerah lain di luar DIY.

"Kalau nelayan-nelayan kita itu kan mencari ikan di samudera ya di laut selatan, ikan-ikan yang dihasilkan biasanya hanya jenis ikan-ikan besar seperti tongkol," kata dia.

Diah mengatakan penggunaan formalin pada ikan teri biasanya ditujukan agar teri yang dijual bisa lebih tahan lama. Masyarakat awam sulit membedakan antara teri berformalin dan tidak berformalin.

"Kalau pake ilmu awam susah ya. Tetapi ikan asin yang diberi formalin biasanya tidak dihinggapi lalat sama sekali berbeda dengan ikan yang hanya diberi garam. Kalau formalin terkena sinar matahari dia akan menguap dan termasuk bisa untuk membunuh lalat," kata dia.

Menurut dia, mengonsumsi makanan berformalin akan terlihat dampaknya dalam jangka panjang. Apabila dikonsumsi secara terus menerus akan bisa mengakibatkan gangguan pernafasan hingga kanker, tergantung kadar paparannya.

"Oleh sebab itu, sebelum mengonsumsi ikan teri diharapkan masyarakat bisa mencuci terlebih dahulu karena rasa ikan teri berformalin dengan tidak berformalin hampir tidak ada perbedaannya," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Setelah Lima Hari, 2 Wisatawan yang Berenang di Zona Hahaya Pangandaran Ditemukan Tewas

News
| Rabu, 24 April 2024, 20:07 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement