Advertisement
UGM Miliki Laboratori Terhubung
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Perusahaan teknologi Honeywell bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) meresmikan Laboratori Terhubung berbasis teknologi simulasi canggih yang dilengkapi kemampuan Augmented Reality dan Virtual Reality (AR/VR), Rabu (28/11/2018). Teknologi yang dibangun di Departemen Teknik Elektro ini juga mampu menghubungkan kegiatan praktik di Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Teknik Bogor (ITB).
Di Laboratori Terhubung Honeywell-UGM, mahasiswa dan para dosen bisa mensimulasikan beragam proses industri secara virtual sehingga tidak perlu berhadapan langsung dengan perangkat mesin. Dengan demikian akan menekan risiko kegagalan, kerusakan mesin dan biaya. Laboratori ini juga bisa menciptakan sistem hingga perangkat lunak baru.
Yustinus Sigit selaku perwakilan Honeywell mengatakan lab di ITB yang diresmikan pada Desember 2016 dilengkapi dengan teknologi Honeywell Processing Solutions serta memfasilitasi penyulingan minyak bumi. Sementara di UI dilengkapi Honeywell Building Solutions untuk otomatisasi dan manajemen gedung. Kegiatan ketiganya bisa terhubung melalui teknologi awan.
Advertisement
"Kami [UGM] bisa belajar penyulingan minyak dari sini. Semuanya bisa dipelajari dari sini," kata Sigit, Rabu.
Salah satu perusahaan yang sudah memanfaatkan teknologi Honeywell adalah Pertamina. Perwakilan Pertamina Bidang Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Ignatius Tanu Lembang mengatakan teknologi terhubung dari Honeywell telah digunakan dalam memantau kondisi mesin-mesin dan kilang minyak sehingga tenaga kerja tidak perlu terjun ke lapangan. "Ini sangat membantu proses produksi," kata Lembang.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan Pengajaran, dan Kemahasiswaan (PPK) UGM Djagal Wiseso Marseno mengungkapkan Laboratorium Terhubung Honeywell-UGM dirancang agar universitas tetap menarik. Sebab, kata dia, laboratori mampu melakukan inovasi, menuangkan kreativitas, serta menghubungkan industri, universitas, birokrasi, dan komunitas dalam sebuah software.
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan teknologi serupa harus dikembangkan ke wilayah lain. Setelah bagian barat sudah ada ITB dan UI dan bagian tengah ada UGM, pihaknya berharap teknologi serupa bisa dikembangkan di Surabaya. "Kita terbiasa dengan parsial, maka dengan integrated akan lebih efisien. Tahun depan semoga ada satu lagi," katanya.
Nasir mengatakan negara yang menang bukanlah negara dengan penduduk dan sumber dayanya besar, tetapi adalah negara yang memiliki inovasi. Dengan inovasi belajar dan simulasi secara virtual ini, akan memberi kemudahan bagi mahasiswa dalam mendapatkan pengetahuan dan melakukan praktik.
Inovasi diharapkan terus dikembangkan karena menurutnya inovasi dan proses pembelajaran akan membuat sumber daya manusia lebih baik dan maju.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Jelang Lebaran, PLN Hadirkan 40 SPKLU Baru di Jalur Mudik untuk Kenyamanan Pengguna Mobil Listrik
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Lokasi dan Waktu Penukaran Uang Baru di Jogja dan Sekitarnya, Berikut Caranya
- Simak Jadwal Pekan Suci 2024 Gereja Katolik di Jogja
- Rekomendasi Makanan Takjil Tradisional di Pasar Ramadan Kauman Jogja
- Dukung Kelestarian Lingkungan, Pemda DIY Mulai Terapkan Program PBJ Berkelanjutan
- BREAKING NEWS: Gempa Bumi Magnitudo 5 Guncang DIY, Ini Lokasi Pusatnya
Advertisement
Advertisement