Advertisement

Intensitas Pelatihan di BLK Akan Diperbanyak

David Kurniawan
Selasa, 25 Desember 2018 - 23:17 WIB
Kusnul Isti Qomah
Intensitas Pelatihan di BLK Akan Diperbanyak Ilustrasi tenaga kerja - Solopos/ Nicolous Irawan

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Gunungkidul berkomitmen untuk meningkatkan mutu tenaga kerja. Salah satu upaya yang dilakukan dengan memaksimalkan peran dari Balai Latihan Kerja di Desa Siraman, Wonosari.

Rencananya di tahun depan mengadakan program pelatihan sebanyak 17 kali. Jumlah ini mengalami peningkatan jika dibandingkan pelaksanaan di 2018 sebanyak sepuluh paket kegiatan.

Advertisement

Kepala Seksi Pemberdayagunaan Tenaga, Bidang Tenaga Kerja, Disnakertrans Gunungkidul Aris Suyanto mengatakan, penambahan intensitas pelatihan di BLK merupakan bentuk komitmen dari pemkab untuk meningkatkan kualitas dan mutu tenaga kerja di Gunungkidul. Menurut dia, peningkatan tersebut sangat dibutuhkan untuk memberikan kesempatan kerja yang lebih besar kepada masyarakat.

“Tingkat persaingan kerja semakin ketat. Jadi untuk bisa mendapatkan pekerjaan harus memiliki keahlian atau pun ketrampilan yang memadai. Oleh karenanya, peran dari BLK akan dioptimalkan,” kata Aris, Selasa (25/12/2018).

Dia pun berharap dengan penambahan paket kegiatan dari sepuluh menjadi 17 paket pelatihan mampu dimanfaatkan masyarakat Gunungkidul. “Kita sangat terbuka dan pelatihan terbuka umum bagi masyarakat di Gunungkidul,” ujarnya.

Lebih jauh dikatakan Aris, untuk pelatihan di BLK terdiri dari beberapa jurusan, mulai dari otomotif, jahit, las, komputer, mekanik hingga tata boga. “Nanti pada saat pelatihan telah dibuka akan kami umumkan dan masyarakat bisa memilih pelatihan sesuai dengan bidang yang diminati,” kata mantan Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial, Kecamatan Karangmojo ini.

Kepala Bidang Ketenagakerjaan, Disnakertrans Gunungkidul Munawar Askin mengatakan, peluang kerja di Gunungkidul masih sangat terbuka lebar. Hal ini terlihat mulai banyaknya pabrik yang didirikan seperti Komatrindo di Baleharjo dan pabrik sarung tangan di Dusun Bangunsari, Candirejo, Semin.

“Pabrik-pabrik ini membutuhkan banyak tenaga kerja sehingga peluang tersebut harus ditangkap agar jumlah pengagguran di Gunungkidul bekurang. Sebagai contoh, untuk pabrik sarung tangan, kami sudah menjalin kesepakatan tenaga kerja diisi oleh warga lokal,” kata Munawar.

Meski sudah ada kesepakatan, sambung dia, tak lantas membuat disnakertrans berpangku tangan. Guna memenuhi kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan, harus ada kesiapan. Salah satunya meningkatkan mutu dan kualitas tenaga kerja.

“Untuk peningkatan, selain menjalin kerja sama dengan lembaga pendidikan atau kursus, kami juga mengoptimalkan peran dari BLK,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Aniaya Wartawan, Danlanal Ternate Copot Komandan Pos Lanal Hasel

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 13:27 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement