Advertisement
BPBD DIY: Tenang, Kali Gendol Sanggup Tampung Material Lahar Hujan Merapi
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Wilayah DIY saat ini memasuki puncak musim hujan. Curah hujan yang tinggi perlu diwaspadai, salah satunya terkait degan potensi banjir lahar hujan dari hulu Gunung Merapi.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Biwara Yuswantara mengatakan meski kondisi saat ini masih aman terkendali namun masyarakat perlu terus mewaspadai potensi bencana di sekitarnya. Salah satunya potensi banjir lahar dan material Gunung Merapi.
Advertisement
Pasalnya dalam sepekan terakhir terjadi peningkatan aliran sungai seiring tingginya intensitas hujan saat ini. "Memang ada peningkatan aliran air di Sungai Apu pada 15 Januari dan Sungai Gendol pada 17 Januari. Itu terjadi karena intensitas hujan di puncak," katanya kepada Harian Jogja, Sabtu (19/1/2019).
Meski begitu, Biwara menegaskan hingga saat ini kondisi kubah lava Gunung Merapi masih stabil sehingga belum ada aliran lahar. Aliran keruh yang terlihat di sungai-sungai akibat material yang terbawa dari hulu sungai.
Untuk itu dia meminta agar masyarakat tidak perlu khawatir dan panik meski tetap harus selalu waspada. "Volume Sungai Gendol sangat besar, sekitar enam juta meter kubik, sehingga dapat menampung aliran dari atas," katanya.
Biwara mengatakan petugas dan sukarelawan BPBD Sleman terus memantau sekitar lereng Merapi. Mereka secara rutin menggelar patroli dan mengingatkan warga di sekitar Kali Gendol untuk waspada meskipun rumah mereka sudah berada di jarak aman dari bibir sungai.
"Waktu ke Desa Argomulyo, saya melihat konsolidasi dan kekompakan semua unsur sangat baik, perangkat desa, BPD Destana, sukarelawan didukung BPBD Sleman. Saya apresiasi kepada mereka," katanya.
Senada, Kepala Pelaksana BPBD Sleman Joko Supriyanto memastikan belum ada ancaman banjir lahar hujan di Kali Gendol karena guguran lava Merapi masih sedikit. Dia juga memastikan jika material sisa erupsi Merapi tahun 2010 tidak mengancam adanya banjir lahar hujan.
"[Akibat penambangan] kondisi Kali Gendol saat ini luas, bisa menampung debit air hujan dan tidak mengancam. Ada early warning system (EWS) yang dipasang untuk memantau perkembangan," katanya.
Sebelumnya, saat mengunjungi lereng Merapi pada Jumat (18/1) lalu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan berharap agar masyarakat tidak perlu takut dengan aktivitas Merapi yang masih status waspada.
"Asalkan masyarakat masih menaati peraturan yang telah ditetapkan oleh BPPTKG, yaitu untuk tidak beraktivitas di dalam radius tiga kilometer dari puncak. Media juga jangan bikin berita yang dapat meresahkan warga maupun masyarakat dari luar Jogja yang ingin berwisata ke Merapi," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- DPRD DIY Setujui Perubahan Propemperda DIY Tahun 2024
- Tol Jogja-Solo Beroperasi Gratis untuk Mudik Lebaran 2024, Ini Ketentuan Mobil Melintas dan Pintu Keluar Masuknya
- Farmasi UAD Kembali Giatkan Sekolah Lansia Segar Guna Tingkatkan Kesehatan Lansia di Wirobrajan
- Stok Darah dan Layanan Donor Darah di PMI Kabupaten & Kota di DIY, Kamis 28 Maret 2024
- Baznas Jogja Buka Booth di Pusat Keramaian, Permudah Masyarakat Bayar Zakat
Advertisement
Advertisement