Advertisement

Soal Tali Asih Bandara, Bupati Hasto Janji Temui Paku Alam X

Jalu Rahman Dewantara
Minggu, 20 Januari 2019 - 23:00 WIB
Galih Eko Kurniawan
Soal Tali Asih Bandara, Bupati Hasto Janji Temui Paku Alam X Ilustrasi uang rupiah - Reuters

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo, menyatakan kesiapannya untuk bertemu Sri Paduka Paku Alam X untuk membahas soal pencairan dana tali asih bagi warga penggarap lahan Pakualaman Grond (PAG).

Tali asih itu sebelumnya sudah dijanjikan akan diberikan kepada warga penggarap lahan PAG yang terkena dampak pembangunan Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kecamatan Temon.

Advertisement

“Saya akan sowan lagi ke Paduka Paku Alam untuk memohon kepada beliau [Paku Alam IX] agar segera dibagi [bantuan tali asih] karena memang uangnya sudah ada. Saya usahakan pekan depan," kata Hasto, Sabtu (20/1/2019).

Bupati memastikan dana tali asih senilai Rp25 miliar tersebut sudah ada namun memang belum diberikan kepada warga. Dia mengaku Pakualaman sempat menawarkan Pemerintah Kabupaten Kulonprogo untuk membawa dulu uang tersebut.

Adapun, Hasto tidak berkenan dengan alasan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Secara legal formal, uang tali asih yang diberikan kepada Pemkab mesti masuk Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kulonprogo.

Bila tidak masuk kas daerah, dikhawatirkan dana tali asih bisa dianggap sebagai uang siluman dan jadi bahan pembicaraan karena Pemkab menerima uang miliaran rupiah tanpa disahkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kulonprogo.

Pada Jumat (18/1/2019), warga bekas penggarap lahan PAG terdampak NYIA, Marsudi, menuturkan warga memerlukan dana tali asih segera cair untuk memenuhi kebutuhan hidup. Mereka sekarang ini sudah tergusur akibat proyek pembangunan bandara.

Dana tali asih antara lain akan digunakan sebagai modal membangun usaha setelah kehilangan lahan garapan. “Cuma sampai saat ini belum ada kejelasan kapan dana tali asih dicairkan. Warga benar-benar butuh dana itu untuk membangun kembali hidup setelah tergusur,” ungkap warga Desa Glagah, Kecamatan Glagah itu, Jumat.

Marsudi mengungkapkan proses pendataan penggarap beserta luasan lahan garapan masing-masing sebenarnya sudah dilakukan beberapa waktu lalu. Sesuai janji, dana Rp25 miliar akan dibagikan kepada warga penggarap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jelang Lebaran, PLN Hadirkan 40 SPKLU Baru di Jalur Mudik untuk Kenyamanan Pengguna Mobil Listrik

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 11:07 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement