Advertisement

Investasi Kian Melonjak Karena Daya Tarik Bandara

Fahmi Ahmad Burhan
Selasa, 22 Januari 2019 - 04:57 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Investasi Kian Melonjak Karena Daya Tarik Bandara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan sedang melihat maket NYIA di Joglo kantor proyek NYIA PT Pembangunan Perumahan (Persero), Kamis (20/12/2018). - Harian Jogja/Uli Febriarni)

Advertisement

Harianjogja.com, WATES--Tiap tahunnya, realisasi investasi di Kulonprogo mengalami peningkatan. Tahun lalu, Angkasa Pura I melaporkan nilai investasinya ke Pemkab Kulonprogo, total investasi Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) tersebut sebesar Rp4,4 triliun. Investor lainnya pun berbondong-bondong datang, seperti hotel berbintang dan resort.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (DPMPT) Kulonprogo Agung Kurniawan mengatakan, tahun lalu, total realisasi investasi di Kulonprogo selain bandara mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Pada 2017 total realisasi investasi mencapai Rp1,2 triliun. Sementara di 2018 menjadi Rp1,6 triliun atau meningkat Rp400 miliar.

Advertisement

Sementara itu, pada tahun lalu juga Angkasa Pura I melaporkan nilai investasinya selama membangun bandara. Total investasi tersebut sebesar Rp4,4 triliun. “Nilai itu akan bertambah lagi, karena sekarang juga masih dalam tahap pembangunan,” ujar Agung kepada Harian Jogja, Senin (21/1).

Agung mengatakan, kenaikan tersebut tidak terlepas dari adanya Bandara NYIA. Tahun lalu, lima hotel berbintang dan satu resort berinvestasi di Kulonprogo. Hotel dan resort menjadi penyumbang nilai investasi paling besar di tahun lalu, nilainya sampai Rp194 miliar.

Menurutnya, adanya pembangunan bandara menjadi daya tarik bagi investor. “Sebelum ada pembangunan bandara memang tidak ada investasi dari hotel berbintang, adanya cuma hotel-hotel biasa saja. Sekarang kan ada investasi dari hotel rata-rata berbintang tiga,” ujar Agung. 

Agung mengatakan, realisasi investasi di 2018 mencapai target. Tiap tahunnya berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kulonprogo, kenaikan realisasi investasi ditarget sebesar Rp100 miliar, sementara tahun lalu saja jumlah kenaikan investasi mencapai Rp400 miliar.

Selain dengan mulai tumbuhnya industri perhotelan, industri lainnya pun ikut meramaikan investasi di Kulonporgo, seperti industri penunjang bandara dan perumahan.

Investasi Mangkrak

Selain dengan mulai munculnya beberapa investasi khususnya di bidang perhotelan, ada juga beberapa investasi yang mangkrak. Agung mengatakan, pihaknya sudah memanggil 13 investor yang sudah memperoleh perizinan, sudah melakukan pembebasan lahan, namun tidak juga menyelesaikan proyek investasinya di Kulonprogo.

Sekda Kulonprogo Astungkara mengatakan, pihaknya pada Desember tahun lalu sudah memanggil 13 investor yang dianggap mangkrak menjalankan investasinya di Kulonprogo. 13 investor itu bergerak di bidang yang berbeda-beda, ada yang di garmen, tekstil, perumahan, rest area, peternakan, kosmetik, rumah sakit, restoran, dan lainnya.

“Kita sudah memanggil, lalu kita minta untuk selesaikan di tahun ini,” ujarnya pada Senin. Menurutnya, apabila tidak selesai di tahun ini, izin investasi tersebut bisa saja dicabut.

Setelah dipanggil, 13 investor tersebut beralasan masih terkendala beberapa hal, seperti dokumen izin lingkungan dan pertanahan. Selain itu, investor juga masih mencari mitra bisnis dan konsorsium. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kubu Anies & Ganjar Minta MK Panggil Sejumlah Menteri, Kubu Prabowo Ajukan Megawati

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 15:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement