Advertisement
Pemerintah Kebut 8 Proyek Rehabilitasi Intake Kalibawang
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO--Sebanyak delapan proyek penunjang proses rehabilitasi intake Kalibawang tengah dikebut pengerjaanya. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan gangguan terhadap produksi padi di Kulonprogo.
Advertisement
Untuk diketahui, pasca dimatikannya jaringan sistem Irigasi Kalibawang yang terdiri dari Kejuron atau Gabungan P3A Papah, Donomulyo Hilir, wilayah Kejuron/GP3A Pekik Jamal Kiri dan Pekik Jamal Kanan, membuat lahan seluas 3.936 hektare di wilayah Kulonprogo tidak mendapat pasokan air.
"Maka dari itu kami akan melakukan percepatan untuk delapan proyek ini agar tidak mengganggu produksi padi," kata Kasi Konservasi Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulonprogo Kuntarso, Sabtu (2/1/2019).
Ia memaparkan delapan proyek itu yakni pelaksanaan saluran tersier, saluran Drainase Gendong, rehab jembatan Bendung Pekik Jamal, pembangunan jembatan operasional di atas Bendung Papah, rehabilitasi jalan inspeksi, pembangunan terowong satu unit di aluran Sekolan Donomulyo Kanan, saluran Sekolan Monggang dan nornalisasi saluran tanah di Donomulyo
Anak irigasi dari Intake Kalibawang rencannya juga bakal direhabilitasi. Dengan catatan dana yang ada tidak melampaui pagu. "Memang ada usulan dan pihak terkait [merehabilitasi anak irigasi], selama tidak melampau pagu tentu bisa saja dilakukan," ucapnya.
Dikatakan Kuntarso, proyek yang dikerjakan bersama Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak ini telah berlangsung sejak awal Januari kemarin. Pihaknya berharap proyek ini dapat segera selesai dalam waktu dekat.
Anggota DPRD Kulonprogo Suharmanto mengatakan pemkab harusnya memiliki solusi yang jelas, tidak sekadar memperbaiki irigasi Kalibawang yang imbasnya membuat petani kesulitan saat memasuki masa tanam karena kekurangan air.
Dia memahami pentingnya perbaikan ini mengingat saluran irigasi Kalibawang memiliki tata geografi yang lebih berat dibandingkan saluran irigasi Selokan Mataram (Sleman), dan saluran irigasi Van Der Wijk yang menuju Bantul. Namun perbaikan jangan jadi proyek abadi yang setiap tahun polanya sama, yakni harus menutup dan mematikan saluran irigasi Kalibawang.
"Atas hal itu kami meminta proses penutupan irigasi Kalibawang agar ditinjau kembali karena mempengharuhi hidup petani. Kalau bisa malah membuat bendungan baru dan memanfaatkan air dari Sungai Progo," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Mendag Sebut Kemendag Tak Tinggal Diam Mengetahui Perdagangan Pakaian Bekas Impor Kembali Marak
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- DBD di Kota Jogja Meningkat, Tercatat ada 49 Kasus
- Penyelundupan Pil Koplo di Lapas Jogja Digagalkan, Kemenkumham DIY
- Rentetan Gempa Bawean Terus Menurun, BMKG Catat Gempa Susulan Mencapai 333 Kali
- BRI Bagikan Paket Sembako dan Santunan bagi Anak Yatim di Jogja
- Polda DIY Siapkan Antisipasi Lalu Lintas Selama Libur Lebaran 2024
Advertisement
Advertisement