Advertisement
Ini Tanggapan Pemda DIY Terkait NYIA Rawan Tsunami
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Perencanaan pembangunan Bandara NYIA sudah memasukkan unsur mitigasi bencana. Termasuk penanaman cemara udang dan bakau di antara ruas bandara dengan pantai.
Kepala Pelaksana BPBD DIY, Biwara Yuswantana menyebutkan mitigasi bencana termasuk dari perencanaan pembangunan bandara NYIA, terutama mengantisipasi potensi bencana tsunami. Proses penanaman sudah dilakukan di sepanjang pembangunan bandara dengan lebar antara 400-500 meter. "Dari pinggir pantai hingga sisi selatan bandara. Ini namanya green mitigation. Itu bagian dari perencanaan," kata Biwara, Sabtu (16/2/2019).
Advertisement
Keberadaan pepohonan baik Cemara udang maupun bakau di sepanjang pesisir selatan. Alasannya, hal itu mengaca pada pengalaman kawasan perhotelan di wilayah Banten ketika dilanda tsunami tidak mengalami kerusakan berarti. "Hotel-hotel aman karena tsunami tertahan adanya pohon-pohon seperti buleh dan lainnya. Jadi relatif aman karena menghambat posisi tsunami," katanya.
Jika tanaman peruntukannya untuk menghambat laju tsunami, kalau ditanam di pantai makin tua pohon makin kuat. Makin besar batangnya, akarnya makin mencengangkan ke bawah. Hal itu berbeda jika menggunakan mitigasi struktural menggunakan beton cepat rusak. Apalagi terkena air asin. "Tahun ini ditanam, ada anggaran dari dinas dan Pemkab," katanya.
Biwara sendiri mengaku kasus tsunami dalam skala besar di DIY memang belum ada catatannya. Namun dia yakin jika pembangunan NYIA mulai dari Feasibility Studies (FS), Detail Engineering Design (DED) tetap memperhatikan mitigasi bencana. Sebab, potensi bencana tersebut tetap ada. Begitu juga dengan potensi gempa. Pada bencana ini, berdasarkan catatan gempa tahun 2006 berada di sisi timur atau di sesar Opak yang membujur dari Kretek hingga Kalasan sehingga Kulonprogo kemungkinan tidak akan terdampak.
Sekda DIY Gatot Saptadi berpandangan sama. Menurutnya, Angkasa Pura sudah mendesain lokasi pembangunan bandara NYIA berbasis mitigasi bencana. Misalnya dengan dipasang cemara udang termasuk jalur-jalur evakuasi sudah didesain sedemikian rupa. Bahkan bangunan masjid di bandara tersebut juga bisa menampung penumpang untuk berkumpul.
"Itu isu lama yang pastinya sudah ada antisipasinya. Kami lebih fokus pada evakuasi warga. Tidak hanya bandara tetapi sepanjang pesisir Selatan sudah kami lakukan antisipasinya," kata Gatot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Densus 88 Menangkap Lagi Satu Terduga Teroris, Total Delapan Orang
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- DPC Gerindra: Usung Budi Waljiman, Jajaki Tokoh Lain hingga Jalin Komunikasi dengan Partai Koalisi
- Jaring Masukan, Bapelkes DIY Gelar Forum Komunikasi Publik
- Taman Pintar Dikunjungi 3 Ribu Lebih Wisatawan Sehari Selama Libur Lebaran
- Pemda DIY Perkuat Komitmen Antikorupsi
- Jadwal Terbaru KRL Jogja Solo, Lengkap dari Staisun Tugu hingga Palur, Jumat 19 April 2024
Advertisement
Advertisement