Advertisement
Rusunawa Tuksono Resmi Dipakai, Penghuni Ditarik Rp100.000
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Sedikitnya penghuni awal di 32 unit Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) Tuksono di Desa Tuksono, Kecamatan Sentolo mendapatkan harga damai untuk biaya sewanya.
Tanpa mengacu pada aturan sewa, mereka yang kini sudah menghuni mendapatkan harga sewa sebesar Rp100.000 yang mesti dibayarkan setiap bulannya.
“Kami [Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman] menyebutnya hanya kompensasi [untuk uang Rp100.000 yang dibayarkan],” ungkap Kepala DPUPKP Kulonprogo, Gusdi Hartono, seusai peresmian penggunaan Rusunawa Tuksono di Tuksono, Senin (25/2/2019).
Dia memaparkan sejauh ini rusunawa yang dibangun sejak 2017 itu baru laku 32 unit dari kapasitas yang tersedia 70 unit. Tinggal lantai keempat dan lantai kelima saja yang belum diisi. Gusdi mendorong agar masyarakat berpenghasilan rendah bisa memanfaatkan rusunawa tersebut untuk ditempati.
Kemarin, para penghuni di 32 unit itu secara simbilis sudah mendapatkan kunci yang menandai peresmian mereka tinggal di rumah sewa pelat merah itu. Rusunawa Tuksono merupakan rusunawa ketiga yang dikelola Pemerintah Kabupaten Kulonprogo. Untuk dua rusunawa lainnya berlokasi di Desa Triharjo dan Giripeni yang semuanya di Kecamatan Wates.
Fasilitas yang diberikan pada Rusunawa Tuksono tersebut tergolong lengkap, antara lain ada dua ruang tidur, dapur, kamar mandi/WC, ruang jemur, mebel, listrik prabayar 1.300 watt serta meteran air bersih. Ukuran kamar juga tergolong lebih luas dibanding kedua rusunawa yang telah ada, yakni 36 meter persegi.
Wakil Bupati Kulonprogo, Sutedjo, mengatakan penyediaan rumah tinggal merupakan kebutuhan primer yang sangat penting bagi masyarakat. Dalam upaya penyediaan rumah tinggal ini, yang diupayakan tidak hanya mencapai target kuantitatif tapi juga kualitatif kualitas rumah hunian.
Rusunawa Tuksono merupakan penyediaan rumah layak huni guna mengimbangi Desa Tuksono sebagai kawasan industri. “Tuksono bagian dari kawasan industri sehingga desanya akan tumbuh. Perjalanan ke depan, banyak industri-industri yang masuk. Sekarang tumbuh hanya delapan industri yang ada. Selain membutuhkan tenaga kerja lokal, butuh tenaga kerja luar dan itu perlu hunian,” tuturnya.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Hujan Siang-Malam dan Ada Petir, Cek Prakiraan Cuaca Boyolali Rabu 24 April
- Waspada Hujan Petir di Klaten Sore Ini, Simak Prakiraan Cuaca Rabu 24 April
- Wonogiri Siap-siap Hujan Siang hingga Malam, Cek Prakiraan Cuaca Rabu 24 April
- Nathan Tjoe Aon Gabung Lagi, STY Yakin Kejutkan Korsel Jumat Dini Hari
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Selasa 23 April 2024: Hujan Ringan
- Jalur Trans Jogja, Melewati Kampus Mal hingga Destinasi Wisata
- Jadwal Pemadaman Listrik Jogja dan Sekitarnya Selasa 23 April 2024, Cek Lokasi!
- Catat! Ini Jadwal SIM Keliling Jogja Bulan April 2024
- Tempati Selter Sementara, Pedagang Pasar Terban Keluhkan Jumlah Pembeli Menurun
Advertisement
Advertisement