Advertisement

Mahasiswa UNY Penasaran Ada Pihak yang Menghalangi Wartawan Mendapatkan Berita

Nina Atmasari
Rabu, 27 Februari 2019 - 18:17 WIB
Nina Atmasari
Mahasiswa UNY Penasaran Ada Pihak yang Menghalangi Wartawan Mendapatkan Berita Redaktur Pelaksana Harian Jogja, Nugroho Nurcahyo menjelaskan tentang Harian Jogja pada mahasiswa UNY, Rabu (27/2/2019). - Harian Jogja/Nina Atmasari

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA- Sebanyak 30 mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) belajar tentang jurnalisme media cetak di Harian Jogja, Rabu (27/2/2019).

Kunjungan yang merupakan bagian dari mata kuliah Produksi Media Cetak ini dipimpin oleh dosen mata kuliah tersebut, Gilang Jiwana. Mereka diterima oleh Redaktur Pelaksana Harian Jogja, Nugroho Nurcahyo.

Advertisement

Dalam kunjungan tersebut, terungkap minat para mahasiswa tentang dunia jurnalisme. Ini terlihat dari pertanyaan mereka di sela pemaparan Nugroho Nurcahyo tentang produksi media cetak Harian Jogja.

Adilan Bil Asmi, salah satu mahasiswa bertanya tentang adanya kemungkinan pihak-pihak tertentu atau narasumber yang menghalangi wartawan saat mencari berita. "Pernahkah wartawan saat mencari data, dihalang-halangi atau dilarang?" tanyanya.

Menambahi pertanyaan tersebut, mahasiswa lain, Badar Ansori bertanya tentang apa tindakan yang dilakukan wartawan untuk mendapatkan data saat mendapat penolakan.

Menjawab pertanyaan tersebut, Nugroho Nurcahyo yang akrab disapa Popon menyebutkan hal itu pernah terjadi, contohnya ketika terjadi kebakaran di sebuah mal di Jogja. Ada oknum petugas keamanan yang menghalangi wartawan untuk meliput tentang kebakaran tersebut.

Namun, upaya pencarian data, menurutnya tidak terbatas pada pihak pengelola. Ada beberapa lapisan pihak yang bisa dimintai data untuk sumber berita. "Lapisan pertama adalah saksi mata atau orang yang ada di lokasi, dalam kasus tersebut, bisa jadi pengunjung mal yang melihat kebakaran," jelasnya.

Lapisan kedua yakni polisi. Sebagai pihak yang bertugas merekonstruksi kasus tersebut, polisi pastinya mengumpulkan data dan wartawan bisa bertanya kepada polisi. Karena mal merupakan wilayah privat, wartawan juga perlu meminta konfirmasi pada pengelola mal.

Usai kegiatan tersebut, Gilang Jiwana mengungkapkan pihaknya sengaja mengajak mahasiswa berkunjung ke Harian Jogja agar mereka belajar secara langsung tentang produksi media cetak. "Nantinya, mereka akan ditugasi membuat produk media cetak," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Wakil Presiden Dijadwalkan Membuka Rakernas Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting

News
| Kamis, 25 April 2024, 10:27 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement