Advertisement

Sepekan Pascabanjir, Sumur Warga Bantul Masih Tercemar

Ujang Hasanudin
Selasa, 26 Maret 2019 - 12:37 WIB
Nina Atmasari
 Sepekan Pascabanjir, Sumur Warga Bantul Masih Tercemar Warga Ngentak dan Dermojurang, Seloharjo Pundong, Bantul bergotong-royong membersihkan sungai setelah banjir surut, Minggu (17/3/2019). - Harian Jogja/Lugas Subarkah

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL-- Sepekan pascabencana banjir dan longsor di Bantul masih menyisakan masalah. Sejumlah sumur warga diketahui belum bisa digunakan karena masih tercemar.

Kepala Desa Wukirsari, Susilo Hapsoro mengatakan sehari setelah banjir terjadi warga dibantu petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan relawan bencana sudah melakukan pengurasan sumur warga. Namun banyaknya sumur yang tercemar luapan air sungai sehingga belum semua sumur selesai dikuras.

Advertisement

"Sampai hari ini beberapa sumur warga yang belum dikuras di Pedukuhan Pundung dan Pedukuhan Nogosari II," kata Susilo, saat dihubungi Senin (25/3/2019).

Selama proses pengurasan sumur berlangsung, warga mendapat pasokan air bersih dari BPBD dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bantul. Selain pengurasan sumur, pihaknya juga sudah meminta perbaikan pipa air bersih yang putus di Dusun Cengkehan. Karena pipa tersebut menjadi salah satu aliran air bersih menuju dusun tersebut.

Menurut Susilo ada sekitar 40 kepala keluarga di Dusun Cengkehan. Dusun tersebut tidak ada sumur karena daerahnya perbukitan. Pasokan air bersih selama ini hanya mengandalkan PDAM sehingga jika jaringan PDAM putus pasokan air tersendat. "Sementara ini mengandalkan kiriman air bersih dari BPBD dan PDAM melalui tanki," ujar dia.

Sementara itu, Manajer Pusat Pengendalian Operasional (Pusdalops) BPBD Bantul, Aka Luk Luk mengatakan setelah banjir 17 Maret lalu ada ratusan sumur yang tercemar akibat luapan sungai sehingga sumur menjadi keruh dan bercamur lumpur. Pihaknya sudah berupaya melakukan penyedotan sumur warga.

"Setelah disedot dilanjutkan sterilisasi dengan menebar kaporit yang didukung Dinas Kesehatan melalui Puskesmas," kata Aka.

Proses pembersihan sumur juga melibatkan BPBD, Palang Merah Indonesia (PMI), Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) dan relawan. Bahkan BPBD Sleman dan PMI Sleman juga ikut membantu.

"Sambil menunggu sumur-sumur bersih, kami melakukan distribusi air bersih sehari-hari, termasuk air minum," ujar Aka.

Ia belum menghitung berapa tanki air bersih yang sudah didistribusikan karena pendistribusian air bersih masih dilakukan sampai Senin (25/3/2019).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Ribuan Orang Gelar Aksi Tolak Kebijakan Pemerintah di New York

Ribuan Orang Gelar Aksi Tolak Kebijakan Pemerintah di New York

News
| Minggu, 19 Oktober 2025, 10:07 WIB

Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA

Wisata
| Senin, 13 Oktober 2025, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement