Advertisement
Jadikan Anak Anda Juara lewat Potensinya
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Ibarat sebuah kertas kosong, perkembangan anak sangat tergantung pada bagaimana pola pendidikan yang mereka peroleh, terutama dari orang-orang terdekat, salah satunya adalah orang tua.
Melalui bedah buku berjudul Agar Anak Anda Juara karya Asef Umar Fakhrudin, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY bermaksud untuk memberikan edukasi dan gambaran berpikir secara sistematis mengenai pola didik anak yang benar. Dengan begitu, masyarakat diharapkan bisa mengembangkan anak sesuai dengan potensi mereka masing-masing.
Advertisement
Nuryanta, editor buku Agar Anak Anda Juara mengatakan dalam mendidik anak, ada beberapa tahapan, di antaranya ketika anak dalam kandungan, didengarkan ayat kitab suci atau lagu klasik akan mempengaruhi psikis bayi. “Saat memasuki usia balita, orang tua harus sering memberi contoh yang baik pada anak,” kata dia dalam kegiatan bedah buku yang digelar di Kantor Kelurahan Muja Muju, Umbulharjo, Senin (1/4/2019) tersebut.
Buku itu, kata dia, memberi pemahaman jika sejatinya semua anak berpotensi untuk menjadi juara. Tidak peduli apakah dia tumbuh di desa atau kota, anak orang miskin maupun kaya, anak petani maupun pejabat, semua tergantung bagaimana orang tua atau guru mengarahkan.
Juara yang dimaksud dalam buku ini mengacu pada kehendak anak. Artinya juara tidak selalu diartikan juara satu di sekolah dalam bidang akademik sesuai keinginan orang tua atau guru, melainkan menyesuaikan dengan keinginan dan potensi yang dimiliki anak.
Keinginan dan potensi masing-masing anak jelas berbeda, sebab itu orang tua dan guru harus paham potensi apa yang dimiliki anak dan bagaimana mengarahkannya. Sehingga anak menjadi juara atas kemauannya sendiri, bukan paksaan.
Dia menambahkan fondasi ibu agar anak berprestasi ada tiga, pertama pemahaman agama yang menguatkan mental dan psikologi anak. Kedua, sempatkan memahami dunia anak dengan bermain, kalau anak coret tembok jangan dimarahin, tapi diarahkan barangkali ada media yang lebih tepat. Ketiga, seorang ibu harus belajar dasar pendidikan yang harus dimengerti anak. "Setidaknya calistung baca tulis hitung, kalau ditanyai anak biar bisa jawab," ucap dia.
Psikolog yang juga didapuk sebagai salah satu narasumber bedah buku itu, Bunda Cinta, mengatakan orang tua harus mencintai anak apa adanya. “Kalau mereka lemah di matematika ya jangan dimarahi jika nilainya jelek. Boleh saja anak dileskan, tapi jangan dipaksakan untuk mendapat nilai bagus. Berhenti memikirkan betapa cerdasnya anak orang lain, tetapi mulai fokus pada meninkatkan potensi anak," ujar dia.
Kasi Pengembangan Minat dan Budaya Baca DPAD DIY, Aris wityanto, mengatakan kegiatan ini bertujuan yang pertama sebagai sarana memahami buku lebih detail dan kritis, kedua untuk mengembangkan berpikir sistematis, ketiga mendekatkan buku pada masyarakat, keempat mempromosikan penulis pada masyarakat luas, dan bagi penulis, bisa jadi memperluas jaringan. "Yang terpenting adalah untuk meningkatkan budaya baca buku di masyarakat," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Hilang 3 Hari, Nenek Sumiyem Ditemukan Selamat di Kebun Tebu Karanganyar
- Balon Udara Terbakar saat Festival di Pekalongan & Wonosobo, Acara Tetap Meriah
- 10 Berita Terpopuler : Adik Tiri Bupati Sragen Pasang Baliho-Syawalan di Klaten
- Polrestabes Medan Tangkap Kurir Narkoba Jaringan Malaysia, Sita 23,8 Kg Sabu
Berita Pilihan
Advertisement
Tertidur 22 Tahun Gunung Ruang Erupsi, Gempa hingga 944 Kali dalam Satu Hari
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY 17 April 2024
- Makna Tradisi Syawalan, Ini Penjelasan Para Tokoh Lintas Agama
- Volume Sampah Lebaran Naik, TPA Piyungan Tidak Tambah Kuota Pembuangan
- 2 Pelaku Biang Onar Takbiran di Mergangsan Ditangkap
- Nilai Tukar Rupiah Melemah, Disperindag DIY Mewaspadai Kenaikan Harga Pangan
Advertisement
Advertisement