Advertisement

DPAD DIY Ajak Generasi Milenial Memahami Makna Cinta

Jalu Rahman Dewantara
Kamis, 04 April 2019 - 08:57 WIB
Galih Eko Kurniawan
DPAD DIY Ajak Generasi Milenial Memahami Makna Cinta Wakil Ketua Komisi D DPRD DIY, Nur Sasmito, memberi materi dalam kegiatan bedah buku Jalan Cinta Para Pejuang di Desa Pengasih, Kecamatan Pengasih, Selasa (2/4/2019).-Harian Jogja - Jalu Rahman Dewantara

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY bersama Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DIY menggelar acara bedah buku di desa Pengasih, Kecamatan Pengasih, Kulonprogo, Selasa (2/4/2019). Buku yang dibedah berjudul Jalan Cinta para Pejuang karya penulis asal Jogja, Salim A. Fillah.

Buku setebal 337 halaman itu berisi pencerahan tentang apa yang seharusnya dilakukan generasi muda yang masih mengganggap cinta hanya sebatas hubungan antar sepasang kekasih. Lewat buku tersebut, ratusan peserta yang mayoritas kalangan milenial diajak untuk memahami makna cinta secara lebih luas sesuai ajaran Islam.

Advertisement

Menurut Agung Raharjo, salah satu pembicara dalam kegiatan tersebut, generasi muda selama ini masih mengartikan cinta sebagai hubungan lawan jenis. Hal ini tak lepas dari kondisi lingkungan sekitar serta paparan Informasi yang kurang mendidik.

“Seperti tontonan anak-anak tentang cinta yang sebatas hubungan antara sepasang kekasih, itu sangat berpengaruh kepada pola pikir, dan menganggap namanya cinta ya pacaran,” kata pria yang juga merupakan anggota Komisi III DPRD Kulonprogo itu, Selasa.

Padahal, pemaknaan cinta jauh lebih luas, mulai dari cinta kepada keluarga, masa depan hingga Tuhan. Jika diarahkan dengan benar, cinta bisa memiliki dampak positif, tidak hanya untuk pribadi, tapi juga masyarakat. “Bila diarahkan dengan benar kekuatan cinta bahkan bisa mewujudkan kebaikan bersama untuk bangsa, persatuan antar umat, dan buku ini sangat relevan dengan kondisi sekarang,” ujarnya.

Kepala Seksi Pengembangan Minat dan Budaya Baca DPAD DIY Aris Wiryanto mengatakan acara bedah buku di Desa Pengasih itu juga bertujuan menumbuhkan minat baca masyarakat, terutama kalangan muda. Berdasarkan survei perpustakaan nasional, dari 1.000 warga DIY, hanya 14 orang yang gemar membaca.

“Tentu sangat prihatin dengan hasil tersebut, maka dari itu bedah buku terus gencarkan, totalnya nanti ada 60 lokasi dan Desa Pengasih merupakan lokasi ke 36 sepanjang 2019,” paparnya. Aris berharap para peserta yang hadir dalam kegiatan ini mampu menyerap ilmu dan menyebarkannya ke masyarakat. Selain itu, buku yang mereka terima sebagai bingkisan bisa terus dibaca dan dipahami dengan benar.

Wakil Ketua Komisi D DPRD DIY Nur Sasmito mengungkapkan kegiatan bedah buku ini bisa menjadi dorongan masyarakat agar gemar membaca. Dia mengharapkan kegiatan ini turut dilakukan dinas tingkat kabupaten dan kota.

“Kalau bisa dinas kabupaten ikut melakukan ini. Supaya tidak tergantung anggaran provinsi. Kemudian bisa ikut mengajak desa. Agar setiap sudut wilayah memiliki kebiasaan bagus dalam hal membaca,” ujarnya. Kepada para milenial yang hadir dalam kegiatan tersebut, dia mengimbau agar mengutamakan kegiatan positif. Tidak hanya sekadar bermain tanpa memiliki esensi apapun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement